Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Pemudik yang Balik Lebih Awal Pertanda Kehabisan Uang?

4 Mei 2022   18:18 Diperbarui: 8 Mei 2022   13:19 1106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemudik yang Balik Lebih Awal Pertanda Kehabisan Uang?
Ilustrasi kepaatan saat arus mudik dan arus balik|dok. ANTARA/M Ibnu Chazar, dimuat republika.co.id

Atau, kalaupun berangkat pada Jumat (6/5/2022) sebaiknya di pagi hari. Setelah salat Jumat, diperkirakan arus balik sudah mulai padat.

Namun, jika ada pemudik yang dari atasannya mendapat cuti tambahan, atau yang bekerja di sektor informal, bisa pula memilih balik setelah tanggal 8 Mei 2022, ketika puncak arus balik sudah terlewati.

Tapi, imbauan Presiden diperkirakan mungkin agak sulit dipenuhi para pemudik. Sepertinya sudah tradisi  banyak pemudik untuk balik ke kota perantauan pada saat mepet, dan sudah siap mental terkena macet.

Para pemudik masih ingin berlama-lama di kampung halamannya, karena seminggu di sana belum semua sanak famili dan tempat-tempat wisata terkunjungi.

Ingat, pada libur lebaran, kemacetan di Jakata dan sekitarnya serta kota-kota besar lainnya, pindah ke daerah yang menjadi kampung halaman para pemudik.

Sebagai contoh, di kampung halaman saya, Sumbar, sudah terkenal dengan kemacetan parah di jalan-jalan utama selama libur lebaran. 

Hal itu sudah berlangsung sejak belasan tahun lalu, ketika warga yang tinggal di kampung semakin banyak yang memiliki kendaraan roda empat.

Demikian pula para perantau, lebih suka membawa mobil sendiri atau mobil yang disewanya untuk mudik ke kampung halalan.

Pada hari biasa, kendaraan yang bersliweran di Sumbar hanya didominasi oleh kendaraan bernomor polisi BA (kendaraan asal Sumbar) dan BM (Riau).

Tapi, di saat lebaran, plat B (Jakarta, Depok, Bekasi, Tangerang), F (Bogor), D (Bandung), BK (Medan), BH (Jambi) dan BG (Palembang) cukup banyak. 

Bahkan, seperti yang saya singgung di awal tulisan ini, teman saya membawa mobilnya sendiri berplat L (Surabaya).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun