Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Mudik Gratis, Wujud Terima Kasih pada Pelanggan Setia

15 April 2023   04:52 Diperbarui: 15 April 2023   05:05 1364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik Gratis, Wujud Terima Kasih pada Pelanggan Setia
Ilustrasi pelepasan mudik gratis|dok. Istimewa, dimuat sindonews.com

Tradisi mudik di negara kita sudah berlangsung sejak dahulu kala. Hal ini berkaitan dengan tradisi merantau yang sangat kuat pada beberapa suku atau etnis.

Orang Minang, Batak, Jawa, Madura, Bugis (sekadar menyebut beberapa contoh saja), terkenal dengan budaya merantaunya.

Dalam perkembangannya kemudian, boleh dikatakan di negara kita terjadi arus urbanisasi yang demikian pesat.

Akibatnya, jumlah penduduk di kota besar bertambah tidak hanya dari kelahiran bayi, tapi terutama karena banyaknya pendatang dari daerah yang mencari nafkah.

Meskipun demikian, para perantau tidak kehilangan kontak dengan tanah kelahirannya. Paling tidak, setiap lebaran banyak di antara perantau yang merayakannya di kampung halaman.

Nah, arus yang ramai dari tanah perantauan ke daerah asal, itulah yang disebut dengan mudik. Orang Minang menyebutnya dengan "pulang basamo".

Dalam istilah yang sering ditulis media massa, ada arus mudik saat menjelang lebaran, dan arus balik beberapa hari setelah lebaran.

Untuk bisa mudik, tentu masing-masing pemudik mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, terutama untuk ongkos transportasi.

Belum lagi oleh-oleh yang akan dibagikan kepada sanak saudara di kampung, juga tak ketinggalan bagi-bagi angpao di hari lebaran.

Nah, ada cara yang lebih hemat, sekaligus juga lebih aman dan nyaman dalam perjalanan mudik. Oleh karena itu, peminatnya sangat banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun