Kebijakan Satu Arah dan Derita Pemudik yang Melawan Arus
Tradisi mudik yang sudah berurat berakar pada masyarakat kita, kembali menemukan momentum yang pas pada perayaan Idulfitri 2023 sekarang ini.
Seperti diketahui, selama 3 kali lebaran pada tahun 2020 hingga 2022, tradisi mudik terkendala karena negara kita dilanda pandemi Covid-19.
Alhamdulillah, meskipun kasus Covid masih belum sepenuhnya hilang, namun bisa dikatakan sudah relatif terkendali.
Maka, kebijakan pembatasan sosial pun tak lagi diterapkan pemerintah. Dengan demikian, tradisi mudik lebaran sudah bisa berjalan kembali.
Mungkin karena sudah beberapa kali lebaran tidak mudik, jumlah pemudik sekarang ini betul-betul membludak luar biasa.
Menurut pemberitaan sejumlah media mengutip pernyataan pemerintah, diperkirakan ada 123 juta pemudik yang berlebaran di kampung halamannya masing-masing.
Angka tersebut menjadi rekor pemudik yang tercatat selama ini. Mereka menempuh perjalanan dengan sepeda motor, mobil pribadi, bus, kereta api, kapal laut, dan pesawat terbang.
Di Pulau Jawa, jalan tol yang menghubungkan kota-kota di bagian utara terasa sekali jauh lebih padat dari biasanya.
Nah, dalam rangka memperlancar arus mudik, pada masa puncak diberlakukan beberapa kebijakan di Tol Trans Jawa
Kebijakan dimaksud adalah sistem one way atau jalan satu arah dan sistem contra flow di mana di sisi seberang jalan, dibuka satu jalur yang bergerak berlawanan arah.