Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Jualan di Bulan Puasa, Hati-hati dengan Gimik Harga

19 Maret 2024   10:45 Diperbarui: 19 Maret 2024   10:56 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jualan di Bulan Puasa, Hati-hati dengan Gimik Harga
Ilustrasi dok. jubelio.com

Kisah seorang bocah yang memesan ponsel secara cash on delivery (cod) yang di akun medsosnya tertulis berharga Rp 5,800 K, bisa jadi pelajaran yang berharga bagi penjual secara online.

Si Bocah menafsirkan bahwa angka tersebut Rp 58.000. Maka ketika si pengantar barang datang, ia pun memberikan uang Rp 58.000.

Tentu, akhirnya transaksi yang diawali kesalahpahaman soal harga tersebut terpaksa dibatalkan. Soalnya, harga asli dari ponsel tersebut sebesar Rp 5,8 juta.

Hikmahnya, betapa seoarang penjual harus menuliskan deskripsi barang dengan transparan, termasuk dalam penulisan harga. Jangan sampai ditafsirkan secara keliru oleh calon pembeli.

Memang, menggunkan simbol K untuk menyingkat angka ribuan semakin lazim, namun ini bukan cara yang resmi.

Sekiranya rencana pemerintah untuk melaksanakan redenominasi rupiah betul-betul terwujud, katakanlah dengan membuat uang baru senilai Rp 1 untuk pengganti Rp 1.000 uang lama, tentu ceritanya jadi lain.

Dengan redenominasi rupiah, tak perlu lagi para pedagang mencantumkan K untuk menghemat penulisan angka seperti kasus di atas.

Selain masalah penulisan K untuk pengganti angka ribuan, ada hal lain yang perlu diperhatikan para pedagang, yakni soal gimik harga.

Apalagi di bulan puasa seperti sekarang, di mana jika gimik bertujuan untuk mengelabui konsumen, bisa-bisa mengurangi nilai puasa karena sama saja dengan berdusta.

Kalimat promosi diskon besar-besaran harus dilakukan dengan jujur. Jangan sampai harga dinaikkan terlebih dahulu sebelum diberi diskon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun