Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Iklan Bertema Ramadan, Cocok dengan Produk Apapun

24 Maret 2024   11:16 Diperbarui: 24 Maret 2024   12:24 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iklan Bertema Ramadan, Cocok dengan Produk Apapun
Ilustrasi dok. freepik.com, dimuat tribunnews.com

Minuman yang satu botol itu lantas dibagi-bagi. Meskipun satu orang kebagian sedikit, terlihat semua puas. Tiba-tiba saja ada pedagang asongan yang menawarkan minuman yang sama.

Semua penumpang kendaraan tersebut pun membeli minuman berpemanis, yang sekaligus dijadikan sebagai penutup iklan.

Jadi, meskipun frekuensi seseorang untuk makan minum akan berkurang karena puasa, dengan rayuan iklan, penjualan produk makanan dan minuman tetap tinggi selama bulan puasa.

Demikian juga iklan obat-obatan atau produk yang mencegah muncuknya penyakit tertentu, juga gencar memasang iklan bertema Ramadan.

Banyak iklan yang memakai metode story telling dengan cerita yang menyentuh atau yang menggugah dan latar belakang kejadian di bulan puasa.

Ada juga iklan dengan model peragaan secara liveĀ di salah satu stasiun televisi, untuk acaranya saat berbuka puasa membagi pembawa acaranya dalam lima kelompok.

Kelompok pertama terlihat sedang menikmati makan mi instan merek tertentu dengan lahapnya

Kemudian kamera beralih ke kelompok kedua yang sedang berbuka dengan makan biskuit merek tertentu

Selanjutnya, ada yang lagi yang minum minuman berpemanis merek tertentu. Di sudut lainnya, ada yang minum kopi susu merek tertentu

Terakhir, ada dua orang host yang sedang mengunyah chicken nugget merek tertentu dengan ekspresi sangat nikmat.

Bayangkan, jika semua makanan dan minuman yang diiklankan itu dibeli dan dikonsumsi secara bersamaan oleh seseorang, pasti kapasitas perutnya tidak mampu menampung.

Pemirsa boleh saja menonton iklan bertema Ramadan. Tapi, untuk membelinya, tetap perlu mempertimbangkan apakah kita betul-betul membutuhkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun