Sakit Asam Lambung Kronis, Lansia Nekat Tetap Berpuasa
Ada seorang teman saya yang usianya sudah hampir 62 tahun, yang menurut standar di Indonesia sudah tergolong lanjut usia (lansia). Standar lansia di negara kita di atas 60 tahun.
Secara penampilan sehari-hari, teman saya masih terlihat gagah. Ia bahkan kuat berjalan kaki sejauh 5 kilometer, sesuatu yang bagi saya terasa berat.
Tapi, dalam urusan melakukan ibadah puasa, alhamdulillah saya merasa lebih beruntung ketimbang teman saya itu.
Saya relatif tidak punya kendala yang berat untuk menahan haus dan lapar dari waktu subuh hingga masuknya waktu magrib.
Namun, teman saya sebetulnya disarankan oleh dokter untuk tidak berpuasa karena ia menderita penyakit asam lambung yang sudah kronis.
Bahkan, pada Ramadan tahun lalu, ia dengan sangat terpaksa tidak berpuasa selama 4 hari. Utang puasanya itu hingga masuknya bulan puasa tahun ini belum lagi terbayar.
Meskipun tidak disarankan berpuasa, untuk tahun ini si teman bertekad puasa sebulan penuh, dan ia memulai puasa sejak Senin (11/3/2024) mengikuti puasa warga Muhammadiyah.
Alhamdulillah, hingga artikel ini saya tulis, teman saya berhasil menjalankan ibadah puasa setiap harinya, meskipun dalam pembicaraan dengan saya ia mengaku sering merasa letih.
Memang, terkadang ia merasa nyeri di perut sebelah kanan, yang bahkan bisa seperti ada sesuatu yang mendesak ke bagian dada.
Ia pun sudah kontrol ke dokter langganannya, dan dari hasil USG terlihat ada batu empedu berukuran sangat kecil.