Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ibu-ibu Jualan Takjil, Haruskah Terhenti Setelah Ramadan?

1 April 2024   05:12 Diperbarui: 1 April 2024   05:17 1465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu-ibu Jualan Takjil, Haruskah Terhenti Setelah Ramadan?
Ilustrasi ibu-ibu jualan takjil | dok. tribun manado / siti nurjanah

Sebetulnya, arti takjil adalah menyegerakan. Dalam konteks puasa Ramadan, takjil berarti tidak menunda-nunda saat buka puasa. 

Begitu azan magrib berkumandang, segera saja meminum segelas air dan sebutir kurma, atau menikmati makanan kecil lainnya yang biasanya terasa manis seperti kolak.

Kenapa tidak langsung makan besar? Agar tidak terlambat melaksanakan salat magrib. Baru setelah salat magrib, silakan makan nasi plus lauk pauk.

Nah, arti takjil yang dipahami masyarakat pada akhirnya adalah makanan kecil yang manis-manis yang lazim disantap saat berbuka puasa.

Untuk membuat takjil sepertinya tidak terlalu sulit bagi ibu-ibu rumah tangga yang suka memasak, atau yang punya kemauan untuk belajar memasak.

Awalnya, ibu-ibu memasak takjil untuk dinikmati sendiri. Sebagian ibu-ibu mungkin mendapat pujian dari keluarganya atau dari tetangganya yang dikirimi makanan.

Nah, karena pujian bahwa takjil bikinannya enak, sebagian ibu-ibu punya pemikiran kenapa keahlian ini tidak dimanfaatkan untuk mencari uang tambahan.

Apalagi, jatah belanja dari suami mungkin tak lagi mampu untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, antara lain karena naiknya harga beras dan bahan makanan lainnya.

Maka, di bulan Ramadan ini, cobalah berjalan dari gang ke gang, cukup banyak ibu-ibu yang menggelar dagangannya di depan rumah masing-masing.

Atau, ada juga yang berani berjualan di pinggir jalan dekat pasar, yang berarti bersaing dengan para penjual takjil lainnya di area pasar tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun