Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Puasa Ramadan, Pengendalian Diri, dan Nafsu Kekuasaan

9 April 2024   06:21 Diperbarui: 9 April 2024   06:34 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa Ramadan, Pengendalian Diri, dan Nafsu Kekuasaan
Wapres KH Ma'ruf Amin ketika ceramah Ramadan menyampaikan soal nafsu kekuasaan|dok. Kompas/Nina Susilo

Tapi, yang namanya jabatan bukankah ada batasnya? Seperti Wapres Ma'ruf Amin sendiri, beliau siap untuk kembali menjadi ulama, setelah berakhirnya jabatannya sebagai wapres pada Oktober 2024.

Wapres mengutip ulama besar Syekh Nawawi Al-Batani yang menyebut bahwa syahwat yang paling sulit diobati yaitu cinta kepada kepemimpinan.

Tak heran, banyak orang yang berebut menjadi pemimpin. Sedangkan yang sedang memimpin, masih ingin tetap memimpin.

Kekuasaan jangan diartikan sebagai kekuasaan para pejabat pemerintahan saja. Di rumah pun, seorang suami dengan sok kuasa biasa menyalahgunakan kekuasaannya.

Maka hati-hatilah dengan cara memimpin yang kita lakukan, meskipun di skop yang paling kecil seperti pemimpin rumah tangga. Semua itu nantinya harus dipertanggungjawabkan kepada Sang Maha Pencipta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun