Alifis@corner
Alifis@corner Seniman

Sebagaimana adanya, Mengalir Seperti Air | Blog : alifis.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Pilek dan Sariawan, Teman Sekaligus Ujian Kala Ramadan

28 April 2020   22:33 Diperbarui: 28 April 2020   22:57 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pilek dan Sariawan, Teman Sekaligus Ujian Kala Ramadan
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pilek yang sering kurasakan di pagi hari, dari literatur yang kubaca,  lebih disebabkan karena alergi anomali udara dingin dan kering. Kalau muncul siang karena alergi debu. Disamping itu, ini mungkin yang lebih sering memicu yaitu kesukaan makanan pedas yang dibumbui cabai, bawang dan lada hitam. Ini agak susah diabaikan karena sudah jadi kesukaan. Hmm. Nah, pilek ini sering muncul tapi juga cepat hilang.

Sementara sariawan kecil bulat sedikit nyeri kalau tersentuh. Kepikir-pikir, bibir ini jadi manja, harus berhati-hati menyentuhnya. Saat terlupa agak perih terasa. Tapi dalam 3 hari biasanya juga segera sembuh sendiri. Alhamdulillah gangguan ringan, bukan termasuk penyakit berat.

Di musim wabah corona begini, kadang selintas menghubungkan gejala covid19 yang mirip flu, ada sedikit kekuatiran. Tapi tetap yakin tidak selama bisa menjaga kesehatan dan di rumah aja.

Bagaimana menyikapinya?

Selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Sebisa mungkin tidak keluar saat terik siang dan berdebu, apalagi radiasi UV juga memiliki dampak yang tidak baik untuk kesehatan. Tidak makan dan minum yang terlalu panas atau dingin.

Dan yang utama, bersabar dengan keadaan, cukup berolahraga dan  beristirahat, aktivitas fisik dan psikis yang seimbang, dan yang utama berbahagia.

Mengapa begitu?

Selain dari lingkungan, dominan penyakit itu sumbernya dari hati. Maka menata dan menjaga hati sangat urgen.Jadi kalo ingin beraktivitas sesuatu, dan itu membahagiakan, maka perlu dilakukan. Apalagi di suasana wabah begini, tetap dalam koridor sehat bersama keluarga.  

Seluruh momen Ramadan begitu bermakna. Misalnya saat berbuka adalah saat yang begitu membahagiakan, setelah seharian bersabar. Saat itulah seorang muslim mengalami akselerasi hormon endorfin, karena dipenuhi rasa bersyukur dan mendatangkan kebahagiaan. Alhamdulillah bisa berbuka bersama. Saat itulah kebijaksanaan hidup benar-benar dirasakan maknanya.

Tetapi bagi yang salah memaknai, justru menjadi aktivitas balas dendam. Melampiaskan nafsu makan tanpa kendali sehingga justru tidak menyehatkan. Kelebihan makanan menimbulkan nyeri dilambung, kebanyakan minuman dingin bisa bikin pilek. Efeknya tidak bisa ibadah dengan baik. Ujung-ujungnya sebagaimana hadits diatas, sia-sia dalam berpuasa.

Hidup itu titipan, kaya titipan, cantik titipan, sehat titipan. Dengan membantu orang insya Allah selain menyenangkan orang juga akan membahagiakan diri. Jadi, olahraga penting, mesti teratur, terukur dan sesuai umur. Sabar, latihan ikhlas, tidak gampang suudzon pada orang lain. Insya Allah sehat dan berkah. Salam sehat. Aamiin

alifis@corner
280420

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun