Tari Saman, Kembali Digelar saat Hari Lebaran di Gayo Lues
Dok pribadi
Tari Saman merupakan salah satu piasan hiburan rakyat di Gayo lues. Tapi jauh sebelum itu, tari saman di main di saat lebaran, baik itu tari saman sara ingi (satu hari satu malam), dan roa lo ro ingi (dua hari dua malam). Serta acara pertunjukan seperti event festival.
Namun, akibat pandemi melanda dunia, semua tatanan kehidupan berubah termasuk pergelaran kebudayaan dalam 2 tahun terakhir. tari saman tak ada di gelar di Gayo lues, baik hari hari biasa maupun di saat hari lebaran, akibat kasus covid-19 sedang melonjak dan di Pemberlakukan pembatasan Kegiataan Masyarakat skala besar (PPKM).
Namun pada hari lebaran 1443 H atau 2022 M, Masyarakat Gayo lues seakan akan menyambut bahagia karna Tari saman tersebut kembali bisa di gelar dan telah ada surat izin keramai dari pemerintah. Terlihat di setiap kampung kembali menggelar tari yang telah di tetapkan oleh Unisco sebagai warisan tak benda tersebut.
Biasanya saman lebaran, di gelar di hari ke 2 sampai ke 10 lebaran, dan hampir setiap kampung yang ada di Gayo lues, setidaknya 147 kampung yang terdapat dalam Kabupaten tersebut, main saman dengan mencari tamu (lawan) dari kampung lain. Bukan hanya tari saman namun juga sepaket dengan penari cewek (Bines).
Sedangkan, Pada prosesnya bejamu saman. tamu dari kampung A di urus salah satu kampung dari B, baik itu makan dan minum, pun sebalikya saat bertandang ke kampung si B segala keperluan di tanggung oleh si A.
Alhamdullah tahun ini saman gayo masih di laksanakan di beberapa kampung di negeri asal tempat tari saman tersebut.
Saman dalam masyarakat gayo lues selain media berdakwah dalam menyiarkan agama islam, juga media menjalin ukwah dan silaturahmi. Tak jarang setelah bejamu saman persahabatan antara kawan (serinen) tetap terjalin bagai satu keluarga.
Dengan agama teratur (urum agama hidup teratur) dan dengan seni itu indah (dengan seni itu indah).
Semoga bermanfaat.