Terima kasih sudah berkunjung di Blog Ismi Nur Aziah! Selamat datang, Readers semoga apa yang kamu baca di karya tulis saya menjadi ilmu yang bermanfaat, jangan lupa share ilmu kepada teman-temanmu.
Hadits Arbain ke-23 Bersuci Setengah dari Iman, Sedekah adalah Bukti Keimanan, dan Sabar adalah Pelita
Artikel ini kali ini membahas mengenai Hadits Arbain yang ke-23 mengenai perbuatan manusia, yang disampaikan oleh Bapak Nablur Lc.
Dari Abu Malik Al-Harits bin ‘Ashim Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Bersuci itu sebagian dari iman, ucapan alhamdulillah (segala puji bagi Allah) itu memenuhi timbangan. Ucapan subhanallah (Mahasuci Allah) dan alhamdulillah (segala puji bagi Allah), keduanya memenuhi antara langit dan bumi. Shalat adalah cahaya, sedekah adalah bukti nyata, kesabaran adalah sinar, Al-Qur’an adalah hujjah yang membelamu atau hujjah yang menuntutmu. Setiap manusia berbuat, seakan-akan ia menjual dirinya, ada yang memerdekakan dirinya sendiri, ada juga yang membinasakan dirinya sendiri.’” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 223]
Bersuci perisai dari pada Iman, mensucikan hati kita dari penyakit hati. Bersuci adalah perisai bukan dari segi fisik melainkan batinnya, iman itu kadang bertambah atau berkurang, bertambah dengan menaati perintah Allah swt, dan berkurang karena maksiat yang dilakukan.
Sedekah itu bukti dari keimanan, yang membedakan dengan munafiq ialah dengan bersedekah, kadar keimanan dan ketakwaan. Meskipun yang disedekahkan sedikit tapi istiqomah atau konsisten dalam menjalankan sedekah akan menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan.
Sabar itu terbagi menjadi 3, yang pertama sabar atas taat-Nya kepada Allah swt, dalam menjalankan setiap ibadah yang dilakukan harus dengan kesabaran yang keterpaksaaan atau tergesa-gesa. Kedua, sabar dengan cobaan Allah swt, setiap umat manusia pasti memiliki ujiannya masing-masing bukan berarti Allah tidak sayang melainkan Allah swt sayang kepada umat-Nya, ia sedang menguji dan Allah tidak akan membebani diluar keterbatasan hamba-Nya.
Terakhir ialah bersabar dari maksiat kita harus menahan diri untuk tidak melakukan hal yang dilarang oleh Allah swt, pastinya manusia itu digoda oleh setan maka harus menguatkan diri supaya terhindar dari godaan yang akan menjuruskan kepada hal yang buruk.
Bertransaksi kepada Allah swt maka Allah swt akan melipat gandakan, jadi jangan takut mengenai rezeki karena Allah swt telah mengatur rezeki setiap umat-Nya, dari rezeki yang Allah swt kasih pasti ada hak orang lain didalamnya maka yang perlu dilakukan ialah dengan menginfaqan atau sedekah apa yang kita miliki.