Habis Sahur Jangan Tidur, Ini yang Biasa Saya Lakukan
Aktivitas alternatif yang bisa dilakukan selepas sahur adalah membaca buku. Buku apa saja sesuai dengan hobi atau preferensi pribadi. Genre apa pun asalkan sesuai dengan mood, lakukan.
Saya pribadi lebih menyukai baca buku cetak ketimbang buku digital. Namun, ada juga beberapa judul yang tak saya miliki dalam versi cetak. Dalam hal ini, saya bisa membacanya di aplikasi perpustakaan gratis ataupun Google Play Books yang bisa diakses di gawai.
Buku digital yang saya tengah baca saat ini adalah Seneca dan The Richest Man in Babylon. Dua-duanya belum tuntas karena memang saya baca dengan santai tanpa tergopoh untuk cepat kelar.
Baca buku digital terus terang kurang nyaman, apalagi bagi saya yang bermata minus (-) dan belakangan ini rasanya plus (+) juga. Selain lelah memegang ponsel, tatapan mata lama-lama redup dan malah bisa tertidur. Entah karena radiasi atau apa.
Kegiatan mengebet atau membuka halaman kertas di buku fisik memang nyata tak tergantikan, dan bisa jadi itu mencegah rasa kantuk. Bukan cuma terbebas dari kantuk, kita pun mendapatkan ilmu atau pengetahuan baru berkat buku-buku yang kita baca.
4. Olahraga ringan
Kalau tidak hujan dan tak malas keluar, kami biasanya memacu kendaraan menuju alun-alun kota. Di sana setiap pagi ramai dengan orang-orang untuk berolahraga. Baik hari biasa maupun Ramadan, sama padatnya.
Saya biasanya jalan atau jogging. Anak-anak main jungkat-jungkit dan malah pernah badminton kami mainkan selama puasa. Bisa dibayangkan capainya, makanya tak kami kerjakan lagi.
Sebenarnya bisa olahraga sendiri di teras rumah, tapi sering didera malas karena enggak ada teman atau keadaan yang memaksa. Di alun-alun aura olahraga sangat kental, jadi mau tak mau kami harus menggerakkan badan--minimal berjalan kaki.