Sahur Sehat dengan Makanan Berserat, Andalkan Pangan Lokal yang Mudah Didapat
Jadi, kurma bisa jadi pilihan bijak untuk dikonsumsi baik saat berbuka puasa maupun bersahur agar kita awet kenyang, badan sehat, dan meraup pahala sunah.
2. Puding singkong
Sebagaimana saya sebutkan di awal, saya sempat menkimati puding singkong sebagai menu sahur. Singkong patut dipertimbangkan sebagai pangan alternatif saat bersahur karena mudah didapat dan memiliki banyak khasiat.
Harganya pun terjangkau dan cara memasaknya sangat mudah. Bisa dikukus, direbus, atau dikreasi jadi aneka kue seperti puding, ketimus, comro, dan bahkan bubur singkong.
Dari sisi keesehatan, seperti ditulis di hellosehat.com, kandungan serat dalam singkong disebut mampu memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah sehingga kadar gula darah pun menurun.
Selain itu, serat dalam singkong juga bisa menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol dalam darah, risiko obesitas, hingga mengurangi risiko penyakit jantung. Keren kan pangan lokal ini? Tidak cuma mudah didapat dan diolah, khasiatnya pun beraneka.
3. Ubi kukus
Ubi manis atau ubi jalar dapat menjadi alternatif pangan lain untuk disantap saat sahur dengan kandungan serat yang tinggi. Penelitian membuktikan bahwa serat dalam ubi bisa berperan sebagai prebiotik yang bagus untuk kesehatan usus.
Kandungan karbohidrat ubi lebih tinggi daripada kentang sehingga bisa kita pilih sebagai kudapan sahur yang murah meriah. Bukan hanya antioksidan dan seratnya yang dapat membantu sistem pencernaan, penyajian ubi pun sangat mudah--cukup dikukus/direbus atau diolah menjadi aneka kue yang lezat dan bergizi.
Kebetulan sebelum Ramadan saya mengunjungi si sulung yang mondok di Jombang. Dalam perjalanan pulang saya menemukan penjual ubi madu khas Pacet yang memang legit. Cukup dikukus, dimakan saat sahur, yummy!
4. Wortel
Jika tak suka kurma atau makanan sarat karbo seperti ubi dan sinkong, coba pilih wortel sebagai sumber serat. Mungkin harganya agak naik belakangan ini, tapi bisa disiasati dengan membeli tak banyak atau tak terlalu sering.