Dari Laptop hingga Kamera Mirrorless: Sedekah yang Mengundang Panen Hadiah
PANEN HADIAH? Rasanya ini bukan frasa yang hiperbolis sebab saya sendiri mengalami betapa keajaiban sedekah membawa hadiah berlimpah, misalnya dalam bentuk hadiah lomba. Saya tulis keberkahan sedekah dari sudut pandang seorang bloger dan editor lepas yang tinggal di daerah.
Tanpa perlu merinci pengertian sedekah, pembaca paham apa saja yang bisa dikategorikan sebagai sedekah. Intinya adalah soal kesanggupan dan kesudian dalam merelakan apa yang kita miliki. Tak melulu berupa uang atau materi, bahkan jasa (kecakapan) atau tenaga pun bisa termasuk dalam cakupan sedekah.
Dalam tulisan ini, saya akan membagikan hadiah apa saja yang pernah saya terima dan atas imbalan apa hadiah itu kira-kira saya terima. Substansinya adalah kerelaan memberi sebagai sebentuk ibadah.
Voucher Amazon & laptop 2-in-1
Tahun 2018 saya membuka Saung Literasi (SL) sebagai kelanjutan tempat belajar gratis yang pernah kami lakukan selama tiga tahun di Bogor dulu. Anak-anak belajar di gazebo mini di depan rumah yang sebetulnya ada dipan jati yang tak muat di kamar kami. Sebenarnya muat, tapi bikin kamar tidur kian sempit dengan perabotan besar itu.
Untuk memudahkan proses belajar, saya pengin sekali punya mobile mini projector. Lalu datanglah gift voucher Amazon sebagai hadiah dari seorang bloger Amerika yang kala itu menghelat lomba menulis. Sayangnya, imbalan senilai $70 itu tak bisa saya belikan proyector karena tak ada vendor yang mau mengirimkannya ke Indonesia.
Sebagai gantinya, saya tukarkan voucher dengan dua novel Haruki Murakami dan Dan Brown yang segera laku sehingga uangnya saya bisa manfaatkan, termasuk membiayai kegiatan Saung Literasi.
Berkah kedua dari Saung Literasi adalah hadiah kemenangan di sebuah lomba yang disponsori oleh operator seluler terkemuka. Saya mendapatkan satu unit laptop 2-in-1 yang tipis dan keren banget, sangat canggih yang bisa saya pakai untuk mengajar siswa di SL. Bahkan tak cuma itu, saya diganjar pula dengan uang tunai Rp4 juta sebagai bagian dari hadiah. Alhamdulillaah...
Uang setengah juta
Begitu menetap di Lamongan, saya memutuskan ikut aktif di sebuah komunitas berbagi nasi bungkus--melanjutkan partisipasi kami sekeluarga saat di Bogor dulu lewat Bernas yang berbasis di Bandung. Lewat komunitas ini saya mendapat teman baru dan rezeki.
Misalnya suatu pagi seorang relawan mengulurkan amplop yang dimaksudkan sebagai angpau bagi si bungsu yang baru saja dikhitan. Jumlahnya besar juga: Rp500.000 yang jelas di luar dugaan!
Berkat sedekah waktu setiap Jumat pagi ditambah kerelaan membuatkan video dokumentasi, saya pun mendapat order untuk membuat video promosi dari relawan yang sama dengan imbalan rupiah tentunya. saya semula menolak fee, tapi dia bersikeras mentrasfernya. Lumayan!