Isnaini Khomarudin
Isnaini Khomarudin Full Time Blogger

peminat bahasa daerah | penggemar kopi | pemburu buku bekas

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Impulsive Buying dan Diderot Effect: Memang Butuh Promo atau Sekadar FOMO?

21 Maret 2024   13:19 Diperbarui: 1 April 2024   02:28 2437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Impulsive Buying dan Diderot Effect: Memang Butuh Promo atau Sekadar FOMO?
Waspadai godaan promo Ramadan yang bisa menjerumuskan. (Dokumentasi pribadi)

Lebih berbahaya lagi kalau uang yang kita gunakan adalah pinjaman. Spiralnya bisa lebih mengerikan. Barang yang dibeli tak diimbangi dengan daya beli yang sesungguhnya, terutama di saat ekonomi sulit saat ini. Kalau hanya bisa menjamu tamu dengan kue tradisional, tak perlu memaksakan beli kue kering yang enak dan mahal.

Menurut hemat saya, ini berlaku pula selama Ramadan dan lebaran dalam menghadapi promosi yang digencarkan. Busana baru, hidangan tamu lebaran, gawai terbaru, atau item-item lain jangan sampai kita beli melulu sebab ingin ikut tren atau memuaskan hasrat pribadi yang belum berhasil melengkapi koleksi. Dengan atau tanpa judul PROMOSI! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun