Isson Khairul
Isson Khairul Jurnalis

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Janji untuk Sehat, Sinyal dari Tubuh

6 April 2023   22:25 Diperbarui: 6 April 2023   22:40 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Janji untuk Sehat, Sinyal dari Tubuh
Rawat sistem pencernaan dengan buah segar. Foto: Isson Khairul

Tubuh saya termasuk yang tidak kuat, menghadapi minuman manis, apalagi bila mengandung es, dalam bulan puasa. Karena itu, saya selalu berbuka puasa dengan air putih hangat. Beberapa saat kemudian, dilanjutkan dengan jus aneka buah.

Jus murni. Tanpa gula. Tanpa es. Sesimpel itu seremoni saya berbuka puasa. Jika menghadiri acara buka puasa bersama, saya memilih makan buah-buah segar. Karena, air putih hangat dan jus murni, jarang tersedia di acara buka puasa bersama.

Makan berat? Hehehe ... sesungguhnya, makan berat belum menjadi kebutuhan saya saat berbuka puasa. Jika berbuka puasa di rumah, saya baru makan berat, setelah shalat tarawih. Jika menghadiri acara buka puasa bersama, saya memilih makan ikan saja. Tanpa nasi. Kalau ada sayur, ya boleh-lah.

Saya bukan memusuhi nasi. Ini soal kebiasaan saja. Jus murni bagi saya sudah cukup mengenyangkan. Di hari-hari non-puasa, saya selalu memulai dengan air putih hangat. Beberapa saat kemudian, dilanjutkan dengan jus aneka buah murni. Dan, saya baru makan berat, setelah shalat zuhur. Pola itu sudah saya lakukan bertahun-tahun.

Mengapa memulai dengan air putih hangat dan jus murni aneka buah? Saya kerap membaca tulisan tentang kesehatan. Salah satunya, tentang sistem pencernaan. Di negara kita, Indonesia, durasi waktu berpuasa sekitar 13,23 jam. Dimulai dari imsak sekitar pukul 04.25 WIB hingga berbuka sekitar pukul 17.48 WIB.

Pada saat berpuasa, selama 13,23 jam sistem pencernaan kita relatif tidak begitu aktif bekerja. Karena, pencernaan kita hanya memproses makanan dan minuman yang sudah ada dalam tubuh kita. Belasan jam, tak ada asupan baru yang masuk ke dalam tubuh. Secara awam, ini disebut sebagai perut kita kosong.

Bayangkan, apa yang terjadi pada sistem pencernaan, ketika waktu berbuka, kita memberondongnya dengan aneka ragam makanan dan minuman dalam jumlah banyak. Tentu, sistem pencernaan kita kewalahan. Akibatnya, ia tidak mampu berfungsi secara maksimal. Akibat lanjutannya, banyak asupan yang tidak tercerna dengan baik.

Nah, makanan dan minuman yang tidak tercerna dengan baik itu, sebagian menjadi sampah. Sebagian lagi, menjadi racun, yang berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Dengan asupan air putih hangat dan jus murni aneka buah sebagai permulaan setelah perut lama kosong, berarti kita mengajak sistem pencernaan bekerja pelan-pelan.

Air putih hangat dan jus murni aneka buah, relatif mudah untuk dicerna. Katakanlah itu sebagai pemanasan untuk sistem pencernaan. Dengan demikian, setelah melalui pemanasan, maka sistem pencernaan relatif sudah siap untuk mencerna makanan dan minuman yang tergolong asupan berat.

Artinya, asupan yang tercerna, akan jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak tercerna dengan baik. Menurut saya, ini menjadi salah satu kunci penting untuk menjaga kesehatan, khususnya di bulan Ramadan ini. Sejumlah literatur mencatat, gangguan pada sistem pencernaan, cenderung akan berakibat buruk pada organ-organ tubuh lainnya.

Petikan sajak Yang Berharga Bagi Kita yang dilansir katadata.co.id tersebut, menitipkan pesan penting yang patut kita camkan bersama:

Betapa menyenangkannya hidup sehat
Dapat beraktivitas dengan riang
Jadi, jangan biarkan sakit menghampiri
Karena sehat itu sangat murah

Jakarta, 6 April 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

03 March 2025
SEDANG BERLANGSUNG
Dear Ramadan, Tahun Ini Aku akan...
blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 1 
04 March 2025
Cerita Kocak Pas Sahur
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 2
05 March 2025
Puasa Jalan Terus, Produktivitas Jangan Tergerus
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 3
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Cara Seru Nunggu Bedug di Ketemu Ramadan

Ketemu di Ramadan hadir kembali. Selain sebagai ajang buka puasa bersama Kompasianer, ada hal seru yang berbeda dari tahun sebelumnya. Penasaran? Tunggu informasi selengkapnya!

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun