Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.
Kata-kata Humor Tanpa Copyright
Di era digital kini, sangat banyak kata-kata humor berseliweran di media sosial. Tiap orang seolah leluasa meletupkan kata-kata humor. Apakah itu ciptaan yang bersangkutan? Belum tentu. Apakah itu adalah humor yang orisinil? Belum tentu.
Suatu hari, saya membaca kata-kata humor ini. Pacaran itu kayak permen karet. Awalnya aja manis dan lengket. Lama-lama bakal hambar ... dibuang deh. Apakah yang memosting adalah juga penciptanya? Belum tentu. Dari pencermatan saya, kata-kata humor termasuk kategori tanpa copyright.
Belum pernah sih saya mendengar atau membaca, kasus plagiat di urusan kata-kata humor. Apalagi sampai tuntut-menuntut di sidang pengadilan. Dengan kata lain, kata-kata humor langsung menjadi milik publik, lantas menyebar ke mana-mana.
Video-video pendek yang penuh humor, juga seenaknya diunggah ulang oleh orang banyak. Tanpa menyebutkan sumbernya. Tanpa mencantumkan, dari mana video tersebut mereka comot. Sejauh ini, tidak ada yang protes. Dan, yang mengunggah ulang, semakin getol.
Saya juga pernah membaca Aku beli obat tidur di warung, kata penjualnya bawanya harus pelan-pelan, takut obatnya bangun. Hehehehe. Kata-kata lucu di media sosial, telah menjadi hiburan khalayak ramai. Itu menjadi salah satu ciri khas media sosial kini.
Ada juga kata-kata humor yang satire Aku nggak tahu operasi ini akan berhasil atau tidak. Karena dokternya adalah mantan pacarku. Ada yang menyebut humor yang demikian sebagai dark jokes. Humor jenis ini lebih banyak saya temukan di Twitter.
Karena menyebut-nyebut profesi, gaya humor seperti itu kerap menuai pro-kontra. Apalagi humor yang demikian erat kaitannya dengan sesuatu yang aktual. Tapi, sebagaimana layaknya tabiat media sosial, makin pro-kontra ya pastilah semakin seru dan kian heboh.
Dalam konteks aktual, sajak Sembako Atawa Sembarang Komentar sebenarnya sudah diciptakan Jose Rizal Manua bertahun yang lalu. Tapi, terasa menjadi aktual kembali, ketika kini masalah hukum dan keadilan menjadi pergunjingan publik. Ini petikannya:
Di obrak-abrik
hukum di obrak-abrik
Di oprak-oprak
hakim di oprak-oprak:
Yang di serbu diadili dan masuk bui.
Jakarta, 12 April 2023