Istanti Surviani
Istanti Surviani Lainnya

Purna bakti guru SD, traveler, pejuang kanker

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ada Kisah di Balik Bakso Favorit Nusantara

24 April 2023   23:53 Diperbarui: 24 April 2023   23:58 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada Kisah di Balik Bakso Favorit Nusantara
Bakso favorit nusantara. Foto: menukuliner.net

2. Bakso Bakwan

Siang itu sebelum rombongan wisata balik ke Bandung, saya dan peserta wisata yang lain salat zuhur dulu di musala. Lalu acara berlanjut dengan makan siang menjelang petang di Bakso Bakwan Malang Pak Su Kumis, Grand Wisata, Bekasi.

Porsi jumbo adalah pilihanku. Hanya dengan tiga puluh ribu rupiah sudah kenyang benar. Isinya ada bakso halus, bakso urat, kekian goreng, siomay basah, siomay goreng, dan tim goreng.

"Halal, ya Bang?" tanyaku pada Abang Bakso.

"Iyalah, Bu."

Abang Bakso menjawab sambil menunjuk gambar sapi di tembok sebelah barat. Gambar sapi saja. Tidak ada label halal. Makanya aku bertanya.

"Maaf ya, Bang. Kebiasaan saya suka nanya-nanya dulu. Mastiin aja! Biar makannya kenyang, pikiran pun jadi tenang."

Abang Bakso tersenyum. Aku minta kuahnya ditambah seperti yang sudah-sudah saat makan bakso. Seperti yang sudah-sudah juga, perlu waktu lama untuk menghabiskan bakso. Setiap gigitan baksonya benar-benar kunikmati bersama kuah gurihnya yang meresap. Kadang malah tidak ingin cepat-cepat menyelesaikan santapan, meskipun pedasnya sambal sungguh membara, meronta-ronta. Aneh. Beda dengan makan nasi. Hanya perlu waktu sekejap bagiku untuk membereskannya.

Saat akan membayar di kasir, ternyata semua bakso yang dipesan para guru sudah dibayar oleh orang tua murid. Terima kasih. Jazaakumullaahu khoiron. Allah sebaik-baik pemberi balasan. Bakso bakwan porsi lengkap disantap panas-panas, di tengah udara Bekasi yang juga panas, sungguh uwow sekali!

Keluar dari gerai Bakso Bakwan Malang Pak Su Kumis dalam keadaan perut sudah terisi lagi membuat raga lebih kuat. Langkahpun pun jadi bertenaga. Aku dan beberapa orang tua murid, berjalan bergandengan tangan menuju tempat parkir bus. Ngobrol dan bercanda santai sambil tertawa-tawa juga. Kenangan terakhir bersama Mama Dara yang dipanggil Allah beberapa bulan kemudian. Orang baik dengan kenangan yang baik. Selamat jalan sahabat.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun