Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Ibu rumah tangga

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kartini, Emansipasi dan Islam

21 April 2022   11:07 Diperbarui: 21 April 2022   11:13 1303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kartini, Emansipasi dan Islam
Sumber: Pixabay. com

Ibu, adalah madrasah yang utama bagi putra putrinya. Apa jadinya kalau seorang ibu bodoh dan tidak berpengetahuan. Tentunya akan mencetak generasi yang lemah dan tidak bisa mengikuti tantangan jaman. 

Hal yang tidak kalah penting  bagi seorang perempuan adalah menaati suaminya. Bagaimana kalau suaminya berlaku zalim? Alasan ini terkadang yang membuat para pejuang gender menggugat. Banyak suami yang semena - mena dan menindas istri karena merasa punya kekuasaan mutlak yang didukung agama. 

Apakah agama yang salah? Tentu tidak! Manusianya tentu yang telah salah menterjemahkan pesan agama. 

Jika para suami merasa mempunyai hak penuh atas istrinya, suami juga harus mempelajari bagaimana memperlakukan seorang istri. Apa hak dan kewajibannya. Jika semua terpenuhi, maka akan terwujud keharmonisan. Istri pun tak segan mentaati keinginan suami. 

Mempelajari agama harus kaffah, utuh. Lengkap. Paling tidak harus paham 2 sisi yang berlawanan atau justru melengkapi. 

Ketika suami menuntut haknya, maka dia harus memenuhi dulu kewajibannya. Begitu pula istri. Harus paham hak dan kewajibannya. 

Ketika istri berkarir di luar rumah, harus mendapat ijin suami, karena penghasilan yang didapat akan menjadi hak istri. Sedang suami tetap wajib menafkahi. Sebaliknya, meski bekerja di luar rumah, istri harus tetap bertanggung jawab dengan tugas-tugas domestik rumah tangga. 

Ketika salah satu dilanggar, maka akan terjadi kesenjangan dan mungkin pertengkaran yang bisa menimbulkan kekacauan dalam rumah tangga. Saat inilah dibutuhkan kompromi untuk menyelesaikan masalah dengan berbagi tugas dan kewajiban. 

Mungkin suami tak segan membantu tugas domestik istrinya, sedang istri juga tak segan membantu suami mencukupi kebutuhan keluarga. Dan tetap menjaga kehormatannya saat bekerja di luar rumah. Terlihat simple, tapi pelaksanaannya tidaklah sederhana. 

Bagaimana pun, perempuan yang terpelajar akan lebih paham menyelesaikan masalah dalam keluarga dan kehidupannya. Saat ilmu agama telah tertanam dan dipahami nya, maka akan bisa mendapat solusi yang tepat dengan tetap menghargai hak suaminya. 

Perempuan terpelajar akan mampu mengambil langkah saat tertekan, tidak mudah depresi dan melakukan hal-hal berbahaya meski dalam tekanan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun