Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Lainnya

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Obrolan Lebaran Apa Saja yang Sebaiknya Dihindari atau Malah Dikemukakan untuk Menambah Semarak Silaturahmi?

29 April 2022   07:54 Diperbarui: 29 April 2022   07:56 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Obrolan Lebaran Apa Saja yang Sebaiknya Dihindari atau Malah Dikemukakan untuk Menambah Semarak Silaturahmi?
Mengobrol untuk mempererat silaturahmi (dokpri)

Mudiknya naik apa? Pertanyaan ini juga merupakan basa basi yang biasa ditanyakan. Karena banyak alternatif, dari naik pesawat, kapal laut, kereta api, bis, atau kendaraan pribadi. Mungkin dengan menanyakan hal ini, akan membuat teman bicara bercerita bagaimana kondisi bandara, pelabuhan, stasiun atau terminal saat mudik lebaran. Tapi bagi orang yang sedang PMS, eh... yang perasaan nya sensitif, pertanyaan seperti itu seperti sedang menyelidik kondisi perekonomian kita. Karena jawaban kita bisa jadi akan mengungkap banyak hal tanpa sadar.

Mungkin masih banyak obrolan yang bisa memicu titik sensitif yang berbeda untuk setiap orang karena sangat personal. Meski terkadang tak bisa dihindari, ada baiknya kita memperhatikan beberapa hal untuk menjaga percakapan yang nyaman dan aman tanpa mengusik suasana hati seseorang,  yaitu :

1. Sebisa mungkin mengenal lebih dekat teman mengobrol, sehingga paham yang harus dibicarakan, atau jangan dibicarakan. Do or do not. 

2. Hindari pertanyaan yang bisa membutuhkan jawaban ambiqu seperti beberapa pertanyaan di atas.

3. Mungkin pertanyaan umum seperti sekarang tinggal di mana? Bisa ditanyakan untuk membuka percakapan.

4. Ceritakan hal-hal menarik yang tidak mengacu pada salah satu individu.

5. Menceritakan nostalgia yang berkesan dan menyenangkan bersama teman ngobrol, jika dia adalah teman lama atau teman masa kecil/masa sekolah.

6. Berusaha mengikuti obrolan teman bicara dan mensugestinya dengan pikiran dan tanggapan positif.

7. Berpikir terbuka, berwawasan luas dan mempunyai keluasan hati saat mengobrol. Sehingga tidak mudah baper dengan perkataan teman bicara. 

Mungkin masih banyak hal bisa dibicarakan untuk menciptakan obrolan yang menyenangkan. Kita bisa mengeksplor sendiri tentunya. 

Semoga cerita Lebaran kita indah dan berkesan. Selamat mempersiapkan Lebaran yang penuh berkah. Mohon maaf lahir dan batin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun