Isur Suryati
Isur Suryati Guru

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menguak Sejarah dan Filosofi di Balik Sajian Bakso Khas Indonesia

24 April 2023   06:42 Diperbarui: 24 April 2023   06:38 5753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menguak Sejarah dan Filosofi di Balik Sajian Bakso Khas Indonesia
Ilustrasi bakso khas Indonesia (Tribun Jogja)

Bagi yang ingin mencoba olahan bakso yang lebih unik, bisa mencicipi bakso aci. Bakso aci terbuat dari tepung aci atau tepung kanji yang memberikan tekstur kenyal pada bakso. Rasanya yang unik dan kenyal membuat bakso aci semakin populer di kalangan pecinta bakso.

Tidak ketinggalan, ada juga bakso Malang yang terkenal dengan baksonya yang besar dan kenyal. Bakso Malang biasanya disajikan dengan mie, tahu, sayur-sayuran, dan kuah kaldu yang kental. Rasanya yang khas dan kenyal membuat bakso Malang semakin digemari.

Itulah beberapa olahan bakso khas Indonesia yang patut dicoba. Selain itu, masih banyak lagi jenis bakso lainnya yang bisa dijajal. Jangan lupa untuk selalu mencoba olahan bakso dari berbagai daerah di Indonesia untuk menambah pengalaman kuliner yang menyenangkan. 

Bakso Khas Indonesia di Mata Dunia

Bakso, makanan khas Indonesia yang selalu digemari oleh masyarakatnya, telah menyebar ke berbagai negara di dunia. Seperti dikutip dari Indonesiaexpat.biz, bahwa bakso telah mencapai popularitas di negara-negara seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan Vietnam, serta mulai merambah ke negara-negara barat seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Australia. Ada beberapa negara di Eropa seperti Belanda dan Inggris yang juga sudah mengenal dan menyukai Bakso.

Pencapaian Bakso sebagai makanan yang dikenal oleh dunia internasional memang patut diacungi jempol. Bakso telah berhasil memasuki pasar internasional dan menjadi makanan yang diminati banyak orang. Bahkan, ada perusahaan besar seperti CP dan Indofood yang sudah memproduksi Bakso di luar negeri.

Namun, mempromosikan Bakso ke luar negeri bukanlah perkara mudah. Salah satu tantangan utamanya adalah memperkenalkan citarasa autentik Bakso kepada masyarakat luar negeri. 

Kita tahu bahwa Bakso memiliki bahan-bahan khusus seperti tepung kanji, daging sapi, dan rempah-rempah yang tidak mudah ditemukan di negara lain. Oleh karena itu, dibutuhkan kreativitas untuk menciptakan rasa yang mirip dengan Bakso asli Indonesia.

Selain itu, tantangan lainnya adalah bersaing di pasar internasional yang sangat kompetitif. Di pasar internasional, terdapat banyak sekali makanan dari berbagai negara yang bersaing untuk mendapatkan perhatian konsumen. Oleh karena itu, diperlukan strategi pemasaran yang tepat untuk mempromosikan Bakso secara maksimal.

Nah, itulah sedikit ulasan tentang sejarah dan filosofi di balik sajian Bakso Khas Indonesia. Ternyata, Bakso tidak hanya sekadar bola daging yang enak dimakan, tapi juga memiliki makna dan cerita yang menarik di baliknya.

Jadi, selain nikmati rasa enaknya, kita juga bisa lebih menghargai Bakso sebagai bagian dari kebudayaan dan sejarah Indonesia. Yuk, jangan lupa makan Bakso lagi dan ceritakan kepada teman-temanmu tentang fakta menarik di balik sajian favorit kita ini! *

#Samber thr

#Samber 2023 hari 24

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun