Ivonea renhados
Ivonea renhados Mahasiswa

baca,warna hitam putih,suka mencari pengelamaan baru

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

"Apa yang hilang saat ramadhan ketika sudah beranjak mahasiswa''

31 Maret 2024   16:07 Diperbarui: 31 Maret 2024   16:12 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Apa yang hilang saat ramadhan ketika sudah beranjak mahasiswa''
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ketika saya yang beranjak menjadi mahasiswa Katolik merayakan Ramadan, mungkin ada beberapa perasaan kehilangan atau perbedaan dalam pengalaman saya dibandingkan dengan umat Islam.

1. Puasa: Puasa adalah salah satu praktik utama selama bulan Ramadan bagi umat Islam. Sebagai seorang Katolik, saya mungkin tidak berpuasa secara tradisional selama bulan Ramadan. Namun demikian, sebagai gantinya, saya dapat mencari cara untuk mendekatkan diri pada iman Katolik saya melalui puasa dalam tradisi Katolik, misalnya puasa selama Hari Asyura atau selama masa Prapaskah.

2. Sholat Tarawih: Selain puasa, umat Islam juga sering melaksanakan shalat tarawih di masjid pada malam hari selama bulan Ramadan. Sebagai seorang Katolik, saya mungkin tidak ikut dalam shalat tarawih tersebut. Namun, saya masih dapat memperdalam hubungan spiritual saya melalui doa, meditasi, atau praktik keagamaan Katolik lainnya yang sesuai dengan kepercayaan saya.

3. Kegiatan Sosial dan Kultural: Ramadan juga merupakan waktu di mana umat Islam berkumpul untuk berbuka puasa bersama (iftar) dan untuk salat tarawih. Sebagai seorang Katolik, saya mungkin merasa kehilangan momen-momen sosial dan kultural ini, terutama jika saya biasa terlibat dalam aktivitas tersebut bersama teman-teman Muslim saya. Namun, saya masih dapat menciptakan momen-momen sosial dan kultural yang berarti dengan teman-teman Katolik saya atau dengan komunitas kampus saya.

4. Kesempatan untuk Belajar tentang Agama Lain: Ramadan juga merupakan kesempatan bagi non-Muslim untuk belajar lebih banyak tentang Islam dan tradisinya. Sebagai seorang mahasiswa Katolik, saya mungkin merasa kehilangan kesempatan ini untuk belajar dan berinteraksi dengan komunitas Muslim di sekitar saya selama bulan Ramadan. Namun, saya masih dapat mencari kesempatan untuk belajar tentang agama dan tradisi lain di luar Ramadan, baik melalui studi akademis, dialog antaragama, atau melalui interaksi langsung dengan teman-teman Muslim saya di luar bulan puasa.

Sementara saya mungkin merasa kehilangan beberapa aspek dari pengalaman Ramadan saat saya menjadi mahasiswa Katolik, penting untuk diingat bahwa saya masih dapat mendekatkan diri pada iman Katolik saya dan mengeksplorasi cara-cara baru untuk meningkatkan spiritualitas saya selama bulan Ramadan dan sepanjang tahun.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun