Iwan Setiawan
Iwan Setiawan Guru

Pustakawan, dan bergiat di pendidikan nonformal.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Berbuka dengan Kolak Labu

11 Mei 2020   22:26 Diperbarui: 11 Mei 2020   22:42 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbuka dengan Kolak Labu
Dokumen pribadi

Beerbukalah dengan yang manis. Ungkapan ini familiar di bulan puasa. Kita menjumpainya setiap saat dalam tayangan iklan produk minuman di televisi, media cetak, atau media sosial. Di meja makan, ungkapan ini kerap kita sampaikan kepada anggota keluarga. Mengonsumsi makanan dan minuman manis dapat mengembalikan kondisi badan menjadi bugar. Tenaga yang berkurang karena menahan makan dan minum sehari penuh, seketika bangkit lewat sajian bercita rasa manis.

Ada banyak cara untuk mendapatkan hidangan yang dapat mengembalikan kebugaran ini. Satu diantaranya adalah kolak labu. Kolak labu merupakan menu asli Indonesia yang bahan utamanya buah labu. Kolak labu telah mashur dikenal sebagai sajian khas di bulan Ramadhan. Yuk, kita mencoba membuat hidangan yang satu ini.

Bahan
- Buah labu 1/2 kg.
- Kolang kaling 1/4 kg.
- Gula aren secukupnya
- Santan kental 250 ml
- Daun pandan 2 helai
- Garam 1/4 sendok teh

Cara membuatnya
1. Kupas buah labu dan cuci hingga bersih.
2. Potong labu berbentuk dadu berukuran sekira 2 cm.
3. Cuci kolang-kaling, potong-potong menjadi 2 bagian.
4. Rebus 2 liter air dalam wajan.
5. Masukan labu, kolang-kaling, dan daun pandan
6. Masukan gula aren dan santan.
7. Tunggu sampai labu dan kolang-kaling terasa empuk.
8. Angkat wajan dari kompor.
9. Sajikan selagi hangat.

Selamat mencoba

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun