Membaca Sejarah di Gedung Merdeka
Siang yang cukup terik di Kota Bandung. Saya ditemani istri mengunjungi Gedung Merdeka. Gedung yang kesohor sampai ke mancanegara. Warga Bandung khususnya dan Jawa Barat umumnya memilki kebanggaan yang tinggi pada gedung ini. Gedung fenomenal yang jadi saksi sejarah. Tempat digelarnya Konferensi Tingkat Tinggi Asia Arika (KAA), 18-24 April 1955.
KAA merupakan pertemuan antar negara. Digagas oleh lima negara yaitu Indonesia, Burma, Ceylon, India, dan Pakistan. Mentri Luar Negri Sunario menjadi ketua pelaksana, membawa aspirasi bangsa.
Sejumlah negara di kawasan Asia dan Afrika menghadiri KAA. Umumnya negara-negara yang baru meraih kemerdekaannya. Dalam pertemuan KAA digagas kerja sama antar bangsa dalam bidang Ekonomi dan Kebudayaan. Negara-negara satu suara dalam menentang kolonialisme/neo kolonialisme yang dimotori Amerika dan Uni Soviet.
Gedung merdeka jadi saksi dimulainya tonggak kebangkitan bangsa-bangsa. Di ruang pertemuan gedung karya arsitek Wolff Schoemaker ini, dipertaruhkan nasib bangsa dan negara. Gedung Merdeka membidani keputusan KTT yang dikenal dengan Dasa Sila Bandung.
Kebesaran Gedung Merdeka akan abadi. Dari generasi ke generasi dapat mendatangi gedung ini. Berkaca pada sejarah. Membaca semangat antar bangsa mewujudkan cita-cita bersama. Mewujudkan satu tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang terbebas dari belenggu penjajahan.
Silakan simak liputan video saya dalam tautan berikut: