Langkah Blunder Juragan Baso
***
Sore itu sekelompok pemuda dan orang tua mengerubungi seseorang. Wajah-wajah mereka seragam menggambarkan ekspresi kemarahan. Beberapa diantaranya melontarkan kata-kata menghasut.
"Lucuti bajunya!"
"Arak keliling kampung"
"Pukul sampai bonyok"
Sementara sesosok tubuh yang mereka rubung menundukan kepala. Tak kuasa menatap wajah-wajah di depan yang tak lain para tetangga sendiri.
Sosok itu adalah Usep, pengusaha baso yang sedang moncer. Sore itu ia kedapatan memasuki rumah seorang perempuan, Lela, yang ditinggal merantau sang suami. Beberapa tetangga menangkap basah mereka. Mendapati Usep bersepi sunyi berduaan dengan sang dewi, Lela.
Sontak warga memberangus aksi serong sang juragan baso. Tak ada ruang untuk berdialog. Tak ada tempat bagi Usep menjelaskan duduk perkara sebenarnya. Berkali-kali ia berkata bahwa tindakannya hanya membantu memasangkan lampu di rumah sang wanita, hanya sia-sia. Warga yang terbakar emosi tak percaya begitu saja pada dirinya.
Usep akhirnya menyerah. Ia manut saat warga menggelandangnya ke kantor RW. Di sana massa yang lebih besar telah berkumpul. Menunggu kisah panas yang melibatkan tokoh panutan menjelaskan aksi lancungnya. Mereka adalah pelanggan setia baso racikannya.
Sekali lancung di ujian, seumur hidup tak akan dipercaya. Kejayaan baso Usep tampaknya tinggal menunggu hari untuk meredup.