Jainal Abidin
Jainal Abidin Wiraswasta

Wiraswasta

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Nostalgia Masa Kecil di Bulan Ramadan

2 April 2023   05:44 Diperbarui: 2 April 2023   07:15 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nostalgia Masa Kecil di Bulan Ramadan
nostalgia masa kecil, sumber: yudhistira31.wordpress.com

Malam itu, malam dimana setiap muslim ingin merayakan besok sebagai hari kemenangan. Setelah perjuangan sebulan penuh melaksanakan puasa, akan ditutup dengan menunaikan zakat. Meski waktu paling baik adalah sesudah subuh sebelum salat id.

Malam itu gegap gempita kemenangan berkumandang dimana-mana. Gema takbir penuh suka cita menambah hasrat untuk segera menunaikan kewajiban rukun islam keempat itu. Maka ramailah malam itu orang lalu lalang untuk mengurus keperluannya tersebut.

Ada yang masih mencari barang ada juga yang sudah mengantarkannya. Tidak terkecuali aku dan ayahku.

Malam itu, keluarga kami memilih saudara dari ayahku untuk menerima zakat keluarga kami. Karena rumah kami jauh maka zakat itu harus segera diantarkan. Sedangkan kendaraan yang kami pakai hanya sepeda onthel.

Saya berangkat dengan bapak, begitu aku memanggilnya. Aku naik diboncengan belakang sambil membawa beras zakat 4 bungkus. Bapak mengayuh dengan cepat dengan harapan bisa segera sampai.

Setengah jam perjalanan, saat di jalan sepi, gelap dan sepedanya tidak ada lampu depannya. Tiba-tiba sepeda oleng dan menjadi tidak seimbang. Sepeda meluncur deras ke arah kiri jalanan menurun.

Terjerebab. Sepeda yang kami kendarai jatuh ke sungai mati, tidak ada airnya. Saat itu aku jatuh bersama dengan bapakku.

Beruntung ibuku membungkus dengan kampli sehingga zakat kami aman. Bungkusnya tidak ada yang bocor. Kami meneruskan perjalanan meski badan penuh dengan luka lecet.

Setelah perjalanan sekitar 1 jam kami tiba di rumah saudara. Di sana kami diberi obat merah untuk mengobati lukaku. Kemudian makan gorengan dan teh hangat.

Setelah itu kami menyerahkan zakat keluarga. Sebelumnya bapak berdo'a dan niat untuk berzakat dan menyerahkan 4 bungkus zakat tersebut.

Setelah itu kami pulang tidak melalui jalan saat berangkat. Selain jalannya kurang rata, penerangan jalannya juga tidak baik. Jadi kami pulang dengan jalan yang agak memutar tapi tidak apa-apa demi keselamatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun