Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mahasiswa

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Green Ramadan: Mewujudkan Keberlanjutan melalui Reuse, Recycle, dan Kompos

13 Maret 2024   16:39 Diperbarui: 13 Maret 2024   16:41 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Green Ramadan: Mewujudkan Keberlanjutan melalui Reuse, Recycle, dan Kompos
Mewujudkan keberlanjutan melalui reuse, recycle, dan kompos (dok. pribadi)

Mengompos sisa makanan menjadi pupuk organik adalah contoh nyata dari pendekatan kompos dalam Green Ramadan. 

Alih-alih memasukkan sisa makanan ke dalam tempat sampah biasa, kita dapat memisahkan limbah organik dan mengomposnya. 

Hasilnya adalah pupuk organik yang dapat digunakan untuk memperkaya tanah, menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan secara ekologis.

Pentingnya Green Ramadan tidak hanya terletak pada praktik-praktik tersebut, tetapi juga pada perubahan mindset masyarakat terhadap konsumsi dan pemborosan. 

Melalui kesadaran akan dampak positif dari reuse, recycle, dan kompos, kita dapat mengalami Ramadan yang lebih bermakna, sekaligus menjalankan ibadah dengan peduli terhadap lingkungan.

Dengan memadukan nilai-nilai keagamaan dengan gaya hidup berkelanjutan, Green Ramadan membawa pesan universal tentang tanggung jawab terhadap bumi. 

Dengan bersama-sama merangkul pendekatan ini, kita tidak hanya merayakan Ramadan dengan penuh spiritualitas, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun