Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mahasiswa

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Festival Bedug Jakarta, sebagai Tradisi Budaya Bangsa

20 Maret 2024   23:43 Diperbarui: 20 Maret 2024   23:45 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Festival Bedug Jakarta, sebagai Tradisi Budaya Bangsa
Festival bedug tingkat kota administrasi Jakarta Timur (Foto: RRI/Erik Hamzah)

Namun, Festival Bedug Jakarta juga memiliki makna yang lebih luas daripada sekadar memelihara tradisi budaya. 

Melalui festival ini, kita juga menghargai keberagaman budaya Indonesia yang kaya, serta memupuk rasa kebanggaan akan identitas bangsa yang terkandung dalam setiap bunyi bedug yang berkumandang.

Festival Bedug Jakarta adalah perayaan yang tak hanya menghibur, tetapi juga mendalam dan bermakna. 

Dalam era globalisasi ini, upaya pelestarian nilai-nilai sejarah dan tradisi budaya bangsa menjadi semakin penting. 

Melalui Festival Bedug Jakarta, kita menyatukan langkah dalam memelihara dan merayakan kekayaan warisan nenek moyang kita, serta mewariskannya kepada generasi mendatang sebagai tanda kebanggaan akan identitas budaya Indonesia yang unik dan berharga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun