Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mahasiswa

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

"Sesungguhnya"

26 Maret 2024   00:00 Diperbarui: 26 Maret 2024   00:03 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Sesungguhnya"
Personil grup band "Ungu" (sumber foto: band Ungu)

Ini adalah pengingat akan pentingnya kesucian hati dalam mencapai keberkahan hidup. 

Tanpa ketulusan dan kejujuran dalam niat dan perbuatan, manusia tidak akan mampu merasakan nikmat yang telah dijanjikan oleh Tuhan.

Dengan kata-kata yang mengalun dalam lagu, Ungu memberikan pesan moral yang mengajak pendengar untuk introspeksi diri, memperbaiki hubungan dengan Tuhan, dan mengarahkan hati kepada jalan kebenaran. 

Lagu ini tidak hanya sekadar lagu, melainkan juga sebuah dakwah yang mengajak pada kebaikan dan keberkahan hidup.

Saat kita merasa lelah dan kehilangan arah, melodi lagu memberikan ketenangan dan harapan. 

Dalam kesedihan dan kebahagiaan, melodi-melodi suci itu memeluk jiwa dengan kelembutan, menguatkan hati yang rapuh.

Tidak terkekang oleh batasan agama, lagu-lagu religi menembus segala perbedaan dan menyatukan hati dalam cinta kepada Tuhan. 

Mereka mengajarkan kasih, perdamaian, dan pengampunan, mengingatkan kita akan nilai-nilai luhur yang seringkali terlupakan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi sebagian orang, lagu-lagu religi adalah panggilan untuk merenung dan memperbaiki diri. Mereka bukan sekadar hiburan, melainkan panduan spiritual yang menuntun langkah menuju kebaikan. 

Dalam harmoni suara dan doa yang tersirat, kita menemukan kekuatan untuk melangkah maju, melewati ujian hidup dengan penuh keyakinan.

Ketika terngianglah lagu religi, mereka bukan sekadar melodi yang terdengar, melainkan sentuhan ilahi yang mengalir dalam setiap nadanya. 

Di dalamnya terkandung kekuatan untuk menyembuhkan, menguatkan, dan menginspirasi. 

Maka, biarkanlah mereka mengisi ruang kosong dalam hati kita, membawa kedamaian dan kebijaksanaan dalam setiap langkah kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun