Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mahasiswa

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadan: Memberi dari Kekurangan

28 Maret 2024   18:45 Diperbarui: 28 Maret 2024   19:00 987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan: Memberi dari Kekurangan
Ilustrasi memberi (sumber: bing)

Ramadan, bulan yang penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia, puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus dari fajar hingga senja, tetapi juga tentang memberi dari apa yang kita miliki, bahkan ketika kita merasa memiliki kekurangan.

Di tengah kesibukan berpuasa dan menjalankan ibadah lainnya, Ramadan mengajarkan pentingnya kemurahan hati dan kepedulian terhadap sesama. 

Hal ini adalah waktu yang tepat untuk merenungkan arti sebenarnya dari memberi, terutama ketika kita merasa memiliki keterbatasan dalam kekayaan atau sumber daya.

Banyak orang menganggap bahwa memberi hanya relevan bagi mereka yang memiliki kelebihan materi, namun ajaran Ramadan mengajarkan bahwa memberi tidak terbatas pada harta belaka. 

Meskipun seseorang mungkin memiliki kekurangan dalam hal keuangan, mereka masih dapat memberi dari kelebihan lainnya, seperti waktu, keterampilan, atau kasih sayang.

Memberi yang terbaik adalah lebih dari sekadar memberikan secara materi. 

Hal ini mencakup memberikan sebagian dari diri kita yang paling berharga: waktu, perhatian, kasih sayang, dan pengertian. Memberi yang terbaik berarti memberikan dengan tulus, tanpa mengharapkan imbalan, dan dengan niat yang baik di hati. 

Beberapa contoh nyata dari praktik memberi dari kekurangan yang sering terjadi selama bulan Ramadan:

1. Berbagi Makanan: 

Meskipun seseorang mungkin memiliki keterbatasan dalam hal keuangan, mereka masih bisa berbagi makanan dengan tetangga, teman, atau orang-orang yang membutuhkan. 

Misalnya, seseorang dapat menyediakan hidangan berbuka puasa bagi mereka yang tidak mampu membeli makanan sendiri.

2. Menyumbangkan Waktu: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun