Jandris_Sky
Jandris_Sky Mahasiswa

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

"Wajik" Olahan Beras Ketan, Sajian Manis Idul Fitri

30 Maret 2025   23:13 Diperbarui: 31 Maret 2025   14:53 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Wajik" Olahan Beras Ketan, Sajian Manis Idul Fitri
Wajik olahan beras ketan, sajian manis Idul Fitri. (sumber foto: Jandris_Sky)

Setiap menjelang Idul Fitri, aroma harum gula merah yang dimasak bersama santan selalu menguar dari dapur nenek.

Hari Raya Idul Fitri selalu membawa kebahagiaan tersendiri bagi setiap keluarga. Selain menjadi momen untuk bersilaturahmi dan memaafkan, lebaran juga identik dengan hidangan khas yang menggugah selera. 

Di antara beragam kue dan makanan manis yang tersaji, ada satu kudapan tradisional yang selalu hadir di meja keluarga kami: wajik. 

Kudapan berbahan dasar beras ketan ini bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari kenangan dan tradisi keluarga yang tak lekang oleh waktu.

Kenangan Manis dalam Sepotong Wajik

Setiap menjelang Idul Fitri, aroma harum gula merah yang dimasak bersama santan selalu menguar dari dapur nenek. 

Saya masih ingat bagaimana beliau dengan sabar mengaduk adonan wajik di atas tungku kayu bakar. 

Memasak wajik di atas tungku kayu bakar. (sumber foto: Jandris_Sky)
Memasak wajik di atas tungku kayu bakar. (sumber foto: Jandris_Sky)

"Wajik itu harus dimasak dengan penuh kesabaran, kalau tidak, rasanya bisa berbeda," ucap nenek sembari tersenyum.

Bagi nenek, membuat wajik bukan hanya tentang menciptakan makanan manis, tetapi juga tentang menyatukan keluarga. 

Mengaduk adonan wajik dilakukan dengan kesabaran, supaya adukannya merata. (sumber foto: Jandris_Sky)
Mengaduk adonan wajik dilakukan dengan kesabaran, supaya adukannya merata. (sumber foto: Jandris_Sky)

Setiap tahunnya, kami sekeluarga berkumpul di dapur, membantu memotong daun pandan, mengaduk ketan, dan menuangkan adonan ke dalam loyang sebelum dipotong menjadi bentuk persegi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun