Jn. Aether
Jn. Aether Penulis

Hi, I’m Aether, a single-mother, storyteller, poet, and content writer, who likes to share my ideas over a cup of coffee and tea 🍃☕️. Sometimes, the quietest people have a thousand brilliant ideas in their minds.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Petualangan Rasa di Jalur Pantura: 5 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba!

8 April 2024   12:17 Diperbarui: 8 April 2024   12:24 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petualangan Rasa di Jalur Pantura: 5 Kuliner Legendaris Ini Wajib Dicoba!
Ilustrasi Kuliner Legendaris (Chan Walrus/Pexels)

Perut lapar di tengah perjalanan mudik? Jangan khawatir! Mari kita singkirkan sejenak rasa lelah dan temukan petualangan rasa yang tak terlupakan di sepanjang Jalur Pantura! Di sepanjang jalan ini, tersedia 5 legenda kuliner yang siap memanjakan lidah Anda dengan cita rasa istimewa dan atmosfer klasiknya.

Ingin tahu lebih lanjut? Berikut adalah 5 rekomendasi tempat makan legendaris di Jalur Pantura yang patut Anda coba:

1.  Nasi Jamblang Mang Dul (Cirebon)

Nasi Jamblang (kulinercirebon/Twitter)
Nasi Jamblang (kulinercirebon/Twitter)
Terletak di Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 70, Cirebon, Nasi Jamblang Mang Dul telah memanjakan lidah para pemudik sejak tahun 1975. Buka dari jam 07.00 - 20.00 WIB, tempat makan ini terkenal dengan penyajiannya yang unik. Pengunjung dapat memilih sendiri lauk pauk favorit dari berbagai pilihan yang tersedia, seperti sayur lodeh, semur hati, tempe goreng, dan sambal goreng yang lezat. Harganya pun terjangkau, dijamin tak menguras dompet.

2.  Sate Blengong H. Bejo (Solo)

Sate Blengong (Ariyani Tedjo/Shutterstock)
Sate Blengong (Ariyani Tedjo/Shutterstock)
Bagi pecinta kuliner ekstrim, Sate Blengong H. Bejo di Jln. Sungai Sebakung No 10 Lojiwetan, Solo, menawarkan pengalaman tak terlupakan. Buka dari jam 09.00 - 21.00 WIB, sate blengong terbuat dari daging burung blengong (burung unggas hasil perkawinan silang antara bebek dan mentok) yang diolah dengan bumbu rempah khas. Rasanya gurih dan teksturnya empuk, dijamin bikin ketagihan!

3.  Kupat Glabed Tegal (Tegal)
Kupat Glabed (bowbono/Twitter)
Kupat Glabed (bowbono/Twitter)

Terletak di Jl. Ayam No.26, Randugunting, Kec. Tegal, Kupat Glabed Tegal siap menggoyang lidah Anda. Buka dari jam 08.00 - 17.00 WIB, hidangan khas Tegal ini terbuat dari kupat, irisan daging sapi, dan disiram dengan kuah santan berbumbu rempah. Rasanya yang gurih dan pedas dipadukan dengan kerupuk gendar yang renyah, menjadikan hidangan ini favorit para pemudik.

4.  Gudeg Koyor Mbak Tum (Semarang)

Gudeg Koyor (arsarajasa/Twitter)
Gudeg Koyor (arsarajasa/Twitter)

Gudeg Koyor Mbak Tum yang berlokasi di Jalan Wonodri, Semarang Selatan, terkenal dengan cita rasanya yang khas. Berbeda dengan gudeg Yogyakarta yang cenderung manis, Gudeg Koyor Mbak Tum menawarkan perpaduan manis dan gurih yang unik. Koyor atau urat sapi yang diolah Mbak Tum dengan teknik khusus menghasilkan tekstur super empuk, dan disiram dengan kuah opor yang gurih. Buka dari jam 17.00 - 03.00 WIB, tempat makan ini tak pernah sepi pengunjung, bahkan kerap dikunjungi pejabat dan artis ibu kota.

5.  Nasi Megono Mbak Ibah (Pekalongan)

Nasi Megono (gembulfoodie/Instagram)
Nasi Megono (gembulfoodie/Instagram)

Terletak di Jl. Teratai No.81, Poncol, Kec. Pekalongan Timur, Nasi Megono Mbak Ibah telah memanjakan lidah para pecinta kuliner sejak tahun 1985. Dibuka dari jam 06.00 - 17.00 WIB, warung makan sederhana ini selalu ramai pengunjung, terutama pada jam makan siang. Nasi megono adalah hidangan khas Pekalongan yang terbuat dari nasi putih yang dimasak dengan nangka muda yang diiris tipis, tempe orek, dan bumbu rempah-rempah. Rasanya yang gurih dan pedas, dipadukan dengan tekstur nangka muda yang renyah, menjadikan nasi megono sebagai salah satu kuliner favorit di Pekalongan.

Mencicipi kuliner legendaris di Jalur Pantura bukan sekadar memuaskan rasa lapar, melainkan juga merasakan perpaduan budaya dan tradisi lokal yang diwariskan secara turun-temurun di setiap tempat. Dengan menikmati hidangan di tempat-tempat ini, Anda dapat mengalami perjalanan rasa yang tak terlupakan.

Siap menjelajahi lebih banyak legenda kuliner Jalur Pantura? Yuk, bagikan cerita mudik dan kuliner favorit kalian di kolom komentar!

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun