Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Penulis

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Menyelisik Nilai-nilai Tradisi Mudik Lebaran

25 April 2022   14:19 Diperbarui: 25 April 2022   14:30 1190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyelisik Nilai-nilai Tradisi Mudik Lebaran
ilustrasi mudik(sumber:Galih Pradipta.kompas.com)

Mudik menjadi istilah populer yang  muncul di media massa cetak dan elektronik bahkan medsos. Fenomena ini menjadi topik tren jelang perayaan Idul Fitri atau hari lebaran. Beraneka ragam tulisan  dapat kita simak tentang mudik terutama tips mengenai aktivitas mudik yang aman dan nyaman.

Tidaklah salah kalau topik pilihan Kompasiana telah mengajak kompasianer menuliskan bagaimana melakukan aktivitas mudik yang terbaik sehingga dalam perjalanan mudik ini akan mengurangi risiko dan terasa aman dan nyaman.

ilustrasi topil kompasiana:mudik lebaran(sumber:kompasiana.com)
ilustrasi topil kompasiana:mudik lebaran(sumber:kompasiana.com)

Antusias kompasianer merespon ajakan ini tentulah patut di apresiasi karena kita dapat memilih dari berbagai tips mudik yang paling sesuai dengan pilihan kita masing masing. Bagaimana persiapan kita menghadapi perjalanan mudik, kesiapan diri, kesiapan bahan atau barang yang akan di bawa, kesiapan keuangan yang akan dibawa, kesiapan kendaraan yang akan digunakan dan sebagainya.

Adalah wajar kalau kita perlu menyampaikan terima kasih kepada para kompasianer yang  telah memberikan ulasan ulasan menarik dan bermanfaat mengenai tips melakukan mudik itu.

Tradisi Mudik

Namanya tradisi artinya sesuatu aktivitas yang sudah berlangsung berulang ulang  dalam masa tertentu. Aktivitas yang sudah membudaya dalam kehidupan masyarakat. 

Konon, mudik ini telah ada sejak jaman kerajaan dulu. Sejarah mudik dapat kita temukan di kompas.com. Kompas.com merilis tentang mudik dalam artikel berjudul : Asal kata, sejarah mudik, tradisi masyarakat Indonesia  saat lebaran...Selengkapnya baca disini

Melalui tulisan yang dirilis kompas.com ini kita mengetahui kegiatan mudik yang populer sekitar tahun 1970 an dan mudik menjadi sebutan bagi para perantau yang pulang ke kampung halamannya.

Dalam setiap kegiatan mudik kita sering menyaksikan situasi mudik yang dilaporkan reporter TV swasta tentang jalur mudik dan perkiraan jumlah arus kendaraan yang mudik termasuk perkiraan jumlah pemudik setiap hari. Adakalanya berita menarik tentang kemacetan bahkan peristiwa kecelakaan juga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun