Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com
Puasa tapi Stamina Terjaga, Ini Tipsnya
Alhamdulillah puasa hari pertama telah terlalui. Nikmatnya menahan haus, lapar, nafsu amarah sangat terasa. Semoga kenikmatan itu terus kita nikmati sampai akhir bulan Ramadhan.
Harapan kita pastinya selama bulan Ramadhan ini stamina tubuh selalu terjaga. Agar puasa bisa lancar dan stamina bagus, ada beberapa hal yang bisa dilakukan.
Minum air putih secukupnya
Kebutuhan air untuk minum rata-rata perorang adalah delapan gelas perhari. Oleh karenanya kebutuhan delapan gelas tersebut harus diusahakan terpenuhi meski sedang menjalankan ibadah puasa. Tujuannya agar tubuh tidak mengalami dehidrasi.
Lagi pula air putih sangat baik untuk kesehatan. Saya sendiri sejak mengalami batu ginjal benar-benar harus mawas diri, kebutuhan air putih sebanyak delapan gelas harus saya konsumsi. Jika tidak maka kambuhlah sakitnya. Pinggang terasa sakit.
Untuk pemenuhan atau konsumsi air putih selama berpuasa harus disiasati dengan baik. Ada yang menyarankan untuk mengonsumsi air putih dengan dibagi 2 gelas ketika sahur, 4 gelas ketika waktu berbuka dan 2 gelas menjelang tidur.
Seperti yang saya ceritakan di depan bahwa air putih memang menghindarkan diri dari dehidrasi dan sekaligus membuang racun dalam tubuh.
Istirahat yang cukup
Dalam kondisi puasa atau tidak, tubuh tetap memiliki hak untuk beristirahat. Tak mungkin tubuh melakukan aktivitas terus menerus. Kekurangan istirahat maka akan menyebabkan daya tahan tubuh berkurang dan mudah sakit.
Tentu kita tidak ingin mengalami sakit apalagi di bulan penuh ampunan dan berkah ini. Menjalankan ibadah puasa dan amalan shalih bukan berarti mengabaikan hak tubuh untuk beristirahat. Akan lebih baik jika bisa menikmati tidur di siang hari. Bahkan tidurnya orang yang berpuasa bernilai ibadah dan pahala. Jadi istirahatkan tubuh agar tetap fit meski cuma sebentar. Setengah jam tidur siang bagi saya sudah lebih dari cukup.
Makan secukupnya dan bergizi
Ketika berpuasa, hampir selama dua belas jam perut dalam kondisi kosong. Ketika berbuka maka lebih baik diawali dengan minum dan makan tiga buah kurma untuk membatalkan puasa.
Makan nasi beserta lauk pauk dilakukan selepas shalat Isya dan tarawih. Itupun dalam jumlah secukupnya saja. Tak perlu "ngamuk makan". Kasihan organ pencernaan jika kita tak mengontrol makanan yang masuk ke dalam perut. Apalagi sebelumnya kita menyiapkan dan mengonsumsi aneka makanan seperti kolak, cendol dan sebagainya.
Hal terpenting ketika makan bukanlah dilihat dari kuantitas makan tetapi kualitas makanan. Menu empat sehat lima sempurna akan lebih baik. Apalagi jika memperhatikan keseimbangan gizi dan vitamin yang terkandung di dalamnya.