Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Guru

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tentang "Minal Aidin wal Faizin" dan "Taqabbalallahu Minna Waminkum" di Hari Raya

5 Juni 2019   13:11 Diperbarui: 5 Juni 2019   16:36 1191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tentang "Minal Aidin wal Faizin" dan "Taqabbalallahu Minna Waminkum" di Hari Raya
Sumber: Rukim.id

Setelah berpuasa selama sebulan umat muslim di seluruh penjuru dunia merayakan hari raya Idul Fitri. Selama sebulan umat Islam dikarantina, untuk menahan hawa nafsu, haus dan lapar, agar manusia bisa merasakan di luar masih banyak yang tak seberuntung dirinya. Manusia belajar menahan nafsu sekaligus belajar bersyukur atas nikmat dariNya. 

Setelah bulan Ramadan berlalu dan kita berharap akan bertemu lagi dengan bulan suci yang penuh ampunan itu, di bulan Syawal ini kita bisa memaknai Idul Fitri itu sendiri. Idul Fitri bisa diartikan sebagai kembalinya manusia ke keadaan suci, atau terbebas dari segala dosa dan noda sehingga berada dalam kesucian (fitrah).

Atas makna Idul fitri tersebut, di kalangan umum,  baik dalam kartu ucapan cetak maupun elektronik sering menyisipkan kalimat Minal aidin wal faizin. Kita menganggap artinya mohon maaf lahir dan batin. Padahal sebenarnya artinya bukanlah itu. 

Lahirnya kalimat tersebut berawal dari berasal dari seorang penyair pada masa Al-Andalus, yang bernama Shafiyuddin Al-Huli. Dia membawakan syair yang konteks minal aidin wal faidzin diterjemahkan menjadi "semoga kita semua tergolong orang yang kembali dan berhasil". Jadi arti minal aidin wal faidzin merupakan doa dan harapan agar umat muslim yang telah berpuasa di bulan Ramadan menjadi golongan orang yang kembali ke fitrah atau suci.

Meski minal aidin wal faizin maknanya bukan mohon maaf lahir dan batin,  karena maknanya doa dan harapan yang baik, kalimat tersebut boleh diucapkan ketika lebaran tiba. 

Meski demikian, ada doa yang menjadi tradisi para sahabat nabi ketika Idul Fitri. Lafal doa tersebut berkaitan dengan berhasilnya menjalankan ibadah puasa dan amalan sholih lainnya selama Ramadan. Doa itu berbunyi, " Taqabbalallaahi minnaa wa minkum." Artinya, " Semoga Allah menerima (amal ibadah Ramadan) kami dan engkau."

Ada pula yang menambahkan lafal tersebut dengan " Taqabbal yaa kariim, wa ja'alanaallaahu wa iyyaakum minal 'aaidiin wal faaiziin." kemudian juga yang menambahi lagi dengan " Wal maqbuulin kullu 'ammin wa antum bi khair."

Dari arti kalimat Minal Aidin Wal Faizin dan Taqabbalallahu Minna Waminkum, keduanya memiliki doa khusus dan bersifat positif maka keduanya sangat baik diucapkan oleh sesama Muslim saat Idul Fitri.

Pada akhirnya, saya pribadi, mengucapkan Selamat Idul Fitri untuk para sahabat. Taqabbalallahu minna waminkum. Mohon maaf lahir dan batin. 

**

Sumber : liputan6

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun