Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com
Inspirasi Tri Suci Waisak dan Ramadan di Masa Pandemi
Agama Budha muncul di India, sebagaimana agama Hindu. Agama ini muncul sebagai aksi protes golongan Ksatria terhadap dominasi golongan Brahmana dalam menyebarkan agama Hindu.
Agama Budha lahir di Lembah Sungai Gangga (Kapilawastu), dipelopori Sidharta Gautama. Sidharta Gautama lahir di Kerajaan Kapilawastu. Ayahnya Raja Sudhodhana, dan ibunya Dewi Maya.
Peristiwa kelahiran sang pelopor agama Hindu ---623 SM--- diperingati sebagai perayaan Tri Suci Waisak.
Selain itu pencapaian Penerangan Agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodh Gaya) pada usia 35 tahun pada tahun 588 S.M serta wafatnya Sang Buddha diperingati dalam hari raya Tri Suci Waisak.
Pemeluk agama Budha di Indonesia seperti halnya yang berkembang di Cina dan Jepang. Aliran agama Budha yang berkembang adalah Budha Mahayana di mana aliran ini berpendapat bahwa untuk bisa masuk nirwana maka harus dilakukan dengan kerja sama.
Aliran ini sangat sesuai dengan kebiasaan masyarakat yang selalu mengutamakan kerjasama, di mana dalam kerjasama itu butuh rasa saling menghormati satu sama lain.
Kerjasama inilah yang akan mempermudah pencapaian tujuan dalam sekup kecil maupun besar. Bahkan dalam masa pandemi covid 19 ini pun butuh kerjasama banyak pihak agar covid 19 segera berlalu.
Dalam mencapai tujuan itu perlu rasa optimis, positif thinking agar lebih mudah tercapai. Kerjasama berbagai pihak, dari tingkat dasar sampai pusat. Semua harus kompak dan berkomitmen untuk mengakhiri masa pandemi.
Umat beragama pun harus bahu membahu untuk memotivasi diri untuk turut serta membantu agar masa pandemi segera berlalu. Kerjasama antar umat beragama sangat terasa dalam masa pandemi ini.
Dalam ajaran Islam sendiri, umat Islam harus bisa menjalin hubungan yang baik dengan Sang pencipta dan sesama manusia. Hablumminallah dan hablumminannas.
Di bulan Ramadan kali ini menjadi ajang untuk memperbaiki hubungan antara diri dengan Sang Khaliq dan sesama. Bisa diwujudkan dalam berbagai kegiatan. Tentunya kegiatan tersebut tetap dilakukan dari rumah demi memutus mata rantai persebaran covid 19.