Jujun Junaedi 1
Jujun Junaedi 1 Penulis

Apabila engkau telah selesai dari sesuatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain (QS 94:7)

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menjaga Konsistensi Ibadah Ramadan Kunci Sukses Hidup Bahagia Dunia dan Akhirat

23 Maret 2024   07:03 Diperbarui: 23 Maret 2024   07:20 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjaga Konsistensi Ibadah Ramadan Kunci Sukses Hidup Bahagia Dunia dan Akhirat
Ilustrasi Ceramah Tarawih Ramadan (Foto: Dokpri)

Keberkahan bulan Ramadan semakin kentara pada saat masuk di malam pertama. Kaum muslimin begitu antusias menyambut bulan yang agung ini dengan berbondong-bondong mendatangi masjid-masjid atau mushala guna melaksanakan ibadah salat fardu dilanjut salat sunnah tarawih.

Rata-rata masjid atau mushola pada malam pertama Ramadan dipenuhi para jamaah. Tanpa ada komando, kaum muslimin dari semua jenjang umur, mulai anak-anak, remaja, pemuda, orangtua serta lansia nampak bersemangat mengikuti kegiatan rutin tersebut.

Sebagai bentuk ketaatan, selain tarawih di malam hari, tentu pada siang harinya kaum muslimin menjalankan kewajibannya berupa ibadah puasa. Bentuk ketaatan tersebut, sebagai upaya untuk meraih predikat takwa. Sebagaimana termaktub dalam Al-Qur'an surat Al Baqarah ayat 183.

Kedua amalan di bulan Ramadan itu, sangat memberikan dorongan kaum musliman untuk lebih meningkatkan kadar kuantitas dan kualitas ibadahnya.Terlebih, dua amalan tadi, yakni puasa dan salat tarawih apabila dilaksanakan dengan dasar iman, ikhlas dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka akan mendatangkan ampunan.

Bentuk motivasi ibadah lainnya pada bulan Ramadan adalah tingginya interaksi dengan Al-Qur'an. Mulai malam pertama, kaum muslimin nampak melakukan berbagai kegiatan bersama Al-Qur'an, seperti bertadarus dan mengkaji isi kandungannya.

Begitu juga pada bulan yang berkah ini, kaum muslimin sangat getol mengerjakan amalan sedekah yang pahalanya tak akan putus walaupun sudah meninggal dunia. Berbagai cara mereka mengeluarkan sebagian rizkinya, seperti membantu fakir miskin dhuafa dan menyediakan makanan untuk berbuka puasa.

Semua itu, butuh konsistensi dalam beribadah untuk melanggengkan ibadah di bulan Ramadan selama satu bulan penuh. Kemudian konsisten ibadah bukan hanya pada saat bulan Ramadan saja, tapi harus berlajut pada sebelas bulan ke depan.

Konsistensi sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah ketetapan dan kemantapan (dalam bertindak). Jadi konsisteni dalam beribadah mengandung arti istiqomah yaitu mengerjakan peribadatan secara rutin dan terus meningkat.

Dengan demikian, semangat ibadah Ramadan harus dipertahankan konsistensinya sejak awal hingga akhir Ramadan. Ibadah di bulan mulia ini harus dijadikan momentum guna meraup pahala sebanyak-banyaknya dan melepaskan diri dari segala dosa.

Terakhir, kenapa konsistensi ibadah di bulan Ramadan bisa menjadi kunci sukses kebahagian di dunia dan akhirat. Alasannya adalah karena di bulan Ramadan inilah semua amalan menjadi luar biasa dan janji Allah SWT tidak akan pernah bohong. Harus diingat, orang yang konsisten beribadah selama satu bulan penuh pada Ramadan, maka dirinya tidak akan menyia-nyiakan kebiasaan baiknya di masa-masa berikutnya.

Wallahu a'lam bishawab.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun