Apabila engkau telah selesai dari sesuatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain (QS 94:7)
Bersama Abah Korban Gempa Sumedang yang Kini Jadi Tukang Tambal Ban demi Hidupi Keluarga
![Bersama Abah Korban Gempa Sumedang yang Kini Jadi Tukang Tambal Ban demi Hidupi Keluarga](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2024/03/25/img-20240325-160917-6601410cc57afb622c47c8e4.jpg?v=770)
Ngabuburit hari ini, Senin, 25 Maret 2024 atau hari ke 14 Ramadan, bersama Abah Dana. Ia adalah tukang tambal ban, di Jalan Cingised Raya, Cisaranten Kulon, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung.
Sekalian tambah angin kendaraan, saya pun berkesempatan ngobrol dengannya. Lelaki yang sudah cukup umur itu, atau bisa dibilang sudah lanjut usia berasal dari Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Nama aslinya Dana, tapi biasa dipanggil Abah.
Ia tinggal di rumahnya bersama seorang istri, Ma Entin (62) dan satu orang cucu. Abah yang kini berusia 76 tahun itu, tiap harinya mencari rezeki sebagai tukang tambal ban.
Dirinya tak menyangka bahwa hidupnya menjadi tukang tambal ban seperti sekarang ini. Tapi demi menghidupi keluarga, Abah Dana ikhlas menjalaninya.
Saat ini rumahnya tidak bisa dihuni karena rusak cukup berat, sedangkan istri dan cucunya saat ini dititipkan/menumpang di tempat saudara di Sumedang.
Setelah kejadian sampai sekarang menurut pengakuannya belum ada bantuan guna memperbaiki rumahnya. Hanya saja sudah ada pengontrolan dari pemerintah setempat. Keprihatinan Abah pun kian bertambah karena harus mengurus pengobatan sang istri yang saat ini menderita sakit diabet.
Dalam sehari dari hasil usaha tambalnya, Abah bisa mendapatkan penghasilan rata-rata 75 ribu rupiah. Uang sebesar itu, dipakai dirinya di Bandung dan sebagiannya lagi diberikan untuk kebutuhan hidup istrinya di Sumedang.