Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997
Ziarah Kubur sebagai Momentum Mengingat Kematian dan Meningkatkan Ketakwaan
Pada umumnya umat muslim menjelang masuknya bulan Ramadan berkunjung kepada keluarga, sahabat dan tetangga guna meminta maaf atas segala kehilapan.
Selain itu, mengunjungi makam keluarga atau berziarah kubur untuk mendoakan ahli kubur. Kebiasaan ziarah kubur ini, biasanya dilakukan secara turun temurun.
Begitu juga, di saat hari raya Idul Fitri atau usai melaksanakan shalat Id., umumnya kaum muslimin melakukan ziarah kubur bersama keluarga.
Namun, harus diingat bahwa ziarah kubur tidak ada batas ruang dan waktu, tetapi setiap waktu atau kapan saja ziarah kubur ini sangat baik untuk dilakukan.
Biasanya, para peziarah saat di kuburan memanjatkan doa untuk kebaikan ahli kubur, yaitu mendoakan agar diterima segala amal ibadahya dan diampuni segala dosanya.
Adapun mendoakan kepada ahli kubur bisa dilakukan kapan saja dan tidak mesti untuk pergi ke kuburan. Di manapun tempatnya doa akan sampai kepada ahli kubur.
Harus diingat, bahwa ziarah kubur adalah amalan sunnah yang dianjurkan Rasulullah untuk mengingat kematian. Untuk itu, maka akan selalu meningkatkan ketakwaan.
Dengan demikian, sangat jelas bahwa ziarah kubur adalah amalan baik yang bisa dilakukan setiap saat, bukan hanya dilalukan saat jelang Ramadam dan usai lebaran saja.
Melalui ziarah kubur orang yang masih hidup tidak akan terlena hidup di dunia yang sementara, tetapi akan selalu mengisi hidupnya dengan berbagai amal solih.
Apalagi, dalam Al-Quran surat Al-Hasr ayat 18 Allah Swt memerintahkan agar orang beriman untuk bertakwa dan melihat apa yang telah dikerjakan selama hidup.
Setelah melihat apa yang telah dikerjakan, lalu evaluasi pekerjaannya itu apakah telah banyak beramal solih atau amal salah untuk bekal ke kampung abadi, kampung akhirat.