(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id
Warna-Warni OOTD Masyarakat Banjarmasin Kala Basambang Ramadhan
Warna-warni Kota Banjarmasin
Warna-warni sepertinya memang telah menjadi takdir bagi Kota Banjarmasin, Ibu Kota Propinsi tertua sekaligus terkecil di Pulau Kalimantan ini mempunyai wilayah hanya 98 km2 atau dari luas wilayah saudara mudanya Kota Banjarbaru dan sama dengan 1/8 luas Kota Jakarta.
Coba bandingkan dengan luas Kota Palangkaraya, ibu kota Propinsi Kalimantan Tengah yang digadang-gadang menjadi kandidat terkuat menggantikan Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Indonesia yang luas kotanya mencapai 2.400 km2. Wauuuw, seperberapanya ya?
Tapi jangan salah, karena untuk urusan kepadatan jumlah penduduk Kota Banjarmasin juaranya di Pulau Kalimantan! Menurut data BPS tahun 2013, kepadatan penduduk di Kota Banjarmasin merupakan yang terpadat di Pulau Kalimantan, yaitu mendekati angka 7000jiwa/km2. Coba bandingkan dengan Kota Samarinda Ibu Kota Kalimantan Timur yang hanya 1.122 jiwa/km2 atau sekalian sama calon ibu kota negara kita Kota Palangkaraya yang kepadatan penduduknya hanya 102 jiwa/km2.
Sepertinya dari status sebagai Kota terpadat di Kalimantan inilah takdir warna-warni Kota Banjarmasin bermula! Sebagai kota perdagangan tua yang telah berdiri lebih dari 5 (lima) abad yang lalu, Kota Banjarmasin sebagai bandar perdagangan memang sejak lama menjadi titik terpenting dalam mobilisasi manusia dan barang dari dan menuju pedalaman Pulau Kalimantan, melalui jalur transportasi sungai.
Maka wajar, jika sekarang Kota Banjarmasin penduduknya sangat majemuk layaknya miniatur Indonesia. Uniknya, keberagaman dan kemajemukan masyarakat Banjarmasin ini pada perjalanannya justeru membentuk banyak entitas budaya baru sebagai bentuk kompromi dan akulturasi antar sesama budaya masyarakat nusantara yang ada. Keren kan Banjarmasinku!?
Ragam Warna-warni OOTD Masyarakat Banjar kala Basambang
Basambang atau Basasambang merupakan bahasa Banjar yang arti dan maknanya kurang lebih sama dengan ngabuburit. Menurut budayawan Banjar yang juga Kompasianer Zulfaisal Putera, basambang sama dengan ngabuburit, yaitu aktifitas yang telah menjadi "budaya" masyarakat muslim di pelosok Indonesia dalam mengisi waktu menjelang berbuka puasa di bulan suci Ramadhan.
Salah satu produk budaya pop milenial yang sering menjadi buah bibir masyarakat di dunia maya adalah terkait budaya berbusana atau berpakaian ala para milenial kekinian yang biasanya selalu up to date dan on share melalui berbagai media sosial, terkhusus Instagram.