Kartika E.H.
Kartika E.H. Wiraswasta

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tradisi Nanggok Tetap Jalan, Ketika Smartphone Bisa Narik Duit di ATM BCA

29 Mei 2019   16:41 Diperbarui: 29 Mei 2019   16:50 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi Nanggok Tetap Jalan, Ketika Smartphone Bisa Narik Duit di ATM BCA
Cermati lokasi rawan macet, siapkan BCA mobil-mu (tagar.id)

Lebaran sebentar lagi, sebentar lagi lebaran! 

Insha Allah sekitar seminggu lagi seluruh umat Islam di muka bumi-nya Allah ini akan merayakan lebaran alias Hari Raya Idul Fitri. Hari kemenangan bagi seluruh umat Islam setelah selama sebulan penuh menjalani ibadah puasa beserta sunah-Sunnah yang lainnya. 

Bagi umat Islam di Indonesia, khususnya yang hidup sebagai "perantau" kurun waktu seminggu terakhir di bulan Ramadhan biasanya menjadi waktu krusial untuk mempersiapkan ritual tahunan khas para perantau, mudik!

Fenomena mudik ke kampung halaman menjelang hari raya Idul Fitri, merupakan fenomena unik khas masyarakat muslim urban. Pulang ke kampung halaman tidak hanya sekedar sungkem kepada orang tua sebagai wujud bhakti semata, tapi juga untuk membangun serta membangkitkan kembali spirit kita untuk berspiritual yang lebih berkualitas baik dalam kerangka habluminallah maupun habluminannas.

Fenomena mudik lebaran bisa menjadi media efektif untuk  membangun ukhuwah, memberi efek pertumbuhan ekonomi karena efek berbagi rejeki, perubahan paradigma sosial dengan adanya transfer ide dan gagasan kreatif berbasis kearifan daerah yang tentunya sangat membantu daerah untuk mengembangkan semua potensi ekonomis yang dimiliki.

Amplop Tanggokan untuk anak-anak (bukalapak.com)
Amplop Tanggokan untuk anak-anak (bukalapak.com)

Tentang Tradisi Nanggok yang menasional

Masyarakat muslim di berbagai daerah di Indonesia mempunyai tradisi "berbagi/bersedekah" khas hari raya lebaran dengan nama yang berbeda-beda. Anak-anak di Jawa Timur biasa menyebutnya dengan sangu, sedangkan di beberapa daerah lain khususnya di Sumatera dan Kalimantan tradisi ini biasa disebut dengan nanggok.

Secara spesifik, nanggok bisa dimaknai sebagai memberi uang sedekah dengan jumlah tidak terlalu banyak kepada tamu (biasanya anak-anak) yang datang berkunjung ke rumah-rumah saat merayakan lebaran atau hari raya Idul Fitri. 

Nama tradisi nanggok ini menjadi terkenal dalam beberapa tahun terakhir, salah satunya karena pemberitaan beberapa media nasional terkait Menkominfo Rudiantara yang mengaku sampai saat ini tetap melestarikan tradisi nanggok di setiap lebaran tiba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun