Kartika E.H.
Kartika E.H. Wiraswasta

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

"Kronik 24 Jam", Lifehack Menuju Maksimalnya Keberkahan Ramadan

6 April 2022   17:17 Diperbarui: 6 April 2022   17:24 1793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Kronik 24 Jam", Lifehack Menuju Maksimalnya Keberkahan Ramadan
Tower Jam Makah | @kaekaha

12. Bersantap sahur adalah sunnah dan di dalamnya terdapat keberkahan. Waktu afdal-nya adalah di akhir waktu (Waktu Sahar) atau lebih kita kenal sebagai waktu Imsyak, sampai terbit fajar yang ditandai dengan kumandang azan Subuh yang sejatinya juga waktu mustajab untuk berdoa.

13. Bersiap shalat Subuh. Diwaktu ini, selain banyak-banyak berdoa, jangan lupa juga memperbanyak istighfar dan usahakan untuk membaca Al-Qur’an. Jika dalam keadaan junub, afdal-nya segera mandi wajib, walaupun tetap boleh masuk waktu Shubuh dan berpuasa dalam keadaan junub (termasuk belum mandi suci dari haid).

14. Khusus ketika mendengar azan Shubuh, selain disunnahkan untuk menjawabnya secara tertib dan dilanjutkan membaca doa setelah azan, maka setelahnya disunnahkan (sesuai hadits Sa’ad bin Abi Waqqash) untuk membaca "Asyhadu Alla Ilaha Illallah Wahdahu Laa Syarika Lah Wa Anna Muhammadan ‘Abduhu Wa Rasuluh, Radhitu Billahi Robbaa Wa Bi Muhammadin Rosulaa Wa Bil Islami Diinaa" dan dilanjutkan dengan memanjatkan doa sesuai hajat masing-masing 

15. Kumandang azan menjadi tanda dimulainya ibadah puasa, jadi dari titik ini wajib menahan diri dari semua perkara yang bisa membatalkan puasa sampai tenggelamnya matahari atau azan Maghrib, termasuk meninggalkan ghibah, berdusta, namimah (adu domba) dan perkara-perkara tidak bermanfaat lainnya.

Lebih afdal, memperbanyak sedekah, membaca Al-Quran (terlebih berniat sungguh-sungguh dan berusaha mengkhatamkannya di bulan Ramadhan), tetap beraktifitas seperti biasa dan tidak bermalas-malasan.

16. Melaksanakan shalat Sunnah Fajar atau Qabliyah Subuh sebanyak dua raka’at yang dijanjikan Allah SWT pahala lebih baik dari dunia dan seisinya, dilanjut dengan menyibukkan diri dengan berdoa dan membaca Al-Qur’an.

17. Melaksanakan shalat Subuh berjamaah.

18. Setelah shalat Subuh, berdiam sejenak di masjid menunggu waktu syuruq guna melaksanakan shalat isyraq, dua rakaat yang dijanjikan Allah SWT dengan ganjaran pahala haji dan umrah yang sempurna. Disela-sela waktunya, bisa membaca bacaan dzikir pagi dan dilanjut dengan berzikir dan membaca Alquran.

BACA JUGA:  Sekarang Saatnya "Berhaji Mabrur" Tanpa Harus ke Tanah Suci ala Ali Ibn Al Muwaffaq!

19. Melaksanakan shalat Dhuha, minimal dua raka’at.

20. Kalau memungkinkan, sempatkan tidur Qoilulah, yaitu tidur sebentar sesaat menjelang waktu Zuhur yang manfaatnya laksana makan sahur bagi orang yang berniat berpuasa.

21. Melaksanakan shalat rawatib Zuhur (Qabliyah dan ba'diyah) dan shalat Zuhur berjamaah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun