(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id
Meluruhkan Ego di Laguna Ubur-ubur Purba Pulau Kakaban
Di Pulau Kakaban, Speedboat hanya bisa tambat di dermaga pulau yang menjorok ke tengah laut pada saat air pasang saja, makanya perjalanan dari dan ke Pulau Kakaban ini tidak bisa seenaknya, tapi harus menyesuaikan dengan ritme alami pasang surut air laut.
Baca Juga : "Menabung Gula", Tradisi Sehat Finansial Selama Ramadan ala Urang Banjar
Sesampai di dermaga, kita bisa langsung melihat betapa indahnya konfigurasi alam Pulau Kakaban. Air laut yang begitu jernih bisa memperlihatkan berbagai biota laut yang ada didalamnya, semetara itu dari arah pulau, tampak hutan lebat yang sama sekali tidak menyisakan ruang kosong. Segar pokoknya sejauh mata memandang!
Perjalanan dari ujung dermaga sampai di Pulau Kakaban berupa titian dari kayu besi, lumayan jauh juga jaraknya dan ternyata untuk sampai ke Laguna atau danau purba di tengah-tengah pulau, kita masih harus meneruskan perjalanan diatas Titian kayu kira-kira sejauh 500-an meter lagi dengan menerobos kanopi hutan yang rindang dan sejuk menyegarkan.
Di sepanjang perjalanan, kita akan menemukan tegakan pohon-pohon khas endemik ekosistem Pulau Kakaban yang tumbuh subur alamiah dan tidak seberapa lama lagi, dermaga kayu yang sengaja dibuat pengelola untuk pengunjung yang ingin menikmati keheningan danau purba Kakaban tampak begitu menggoda!
Dari dermaga kayu di tepian Laguna purba ini, kita tidak hanya bisa menyapu view alami ekosistem Laguna purba yang ditepiannya seperti berpagar hutan yang lebat saja, tapi kita juga bisa melihat tingkah lucu 4 jenis ubur-ubur lucu tanpa sengat yang berenang-renang kesana kemari, ada ubur-ubur bulan Aurelia aurita (5- 50 cm), ubur-ubur totol Mastigias papua (1-20 cm), ubur-ubur kotak Tripedalia cystophora (7-10 mm) dan ubur-ubur terbalik Cassiopea ornata (15- 20 cm).
Nah, menyaksikan bentuk dan tingkah lucu ubur-ubur transparan yang sepertinya tidak punya rasa lelah itu, saya merasa ego dan keserakahan saya sebagai manusia, sebagai penguasa, tiba-tiba luruh. Saya benar-benar tidak tega untuk melanjutkan eksplorasi saya lebih jauh, nyebur dan bersenang-senang dengan ubur-ubur purba dengan berenang-renang atau setidaknya merendam tubuh di dalam laguna, meskipun aturannya sangat memperbolehkan aktifitas tersebut asal memenuhi beberapa syarat seperti tidak boleh memakai lotion atau kosmetik dan juga kaki katak (diving fins) untuk berenang, karena bisa melukai dan mebunuhnya!