Kartika E.H.
Kartika E.H. Wiraswasta

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Hotel Utsman bin Affan Jejak Keberkahan Sedekah Sang Khalifah 1400 Tahun Silam

18 Maret 2024   23:11 Diperbarui: 18 Maret 2024   23:42 1013
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hotel Utsman bin Affan Jejak Keberkahan Sedekah Sang Khalifah 1400 Tahun Silam
Waqf Outhman bin Affan Hotel | YouTube/Noman Fayyaz

Alhamdulillah di saat yang kritis, Allah SWT memberikan petunjuk melalui kecerdasan dan pengalaman Usman sebagai seorang bussines man. Di sinilah Allah SWT memanggungkan kecerdasan strategi Usman bin Affan yang terbukti brilian!

Di luar dugaan semua orang, ternyata Usman menyetujui harga di luar nalar yang dipatok oleh si Yahudi untuk sumurnya. Bahkan uniknya, Usman justru memberikan harga yang lebih tinggi dari yang ditawarkan oleh Yahudi. Lho kok bisa?

Usman memang setuju membeli sumur dengan harga yang lebih tinggi dari yang ditawarkan oleh si Yahudi, tapi Usman hanya membeli sumur itu separuh saja. Karenanya, Usman juga hanya membayar separuh dari harga yang disepakati yaitu seharga 20.000 dirham.

Ini yang unik! Ini bukti kecerdikan dan kekuatan intuitif bisnisnya Utsman bin Affan. Klausul pembelian sumur yang hanya separuh ini diterima dengan sukacita oleh si Yahudi dengan teknis, sehari sumur menjadi milik Utsman dan sehari berikutnya menjadi milik Si Yahudi, begitu seterusnya.

Si Yahudi berpikir untung besar, karena mendapatkan uang cukup besar dari pembayaran Usman, sedangkan secara fisik tidak ada yang berkurang dari sumur miliknya, sehingga masih bisa menjual airnya kepada masyarakat Madinah dengan harga tinggi! 

Setelah proses jual beli selesai, Usman bin Affan atas nama Rasulullah SAW langsung mengumumkan kepada masyarakat Madinah, bahwa mulai hari ini dengan berselang sehari mereka bebas mengambil air bersih di sumur bi'ru raumah untuk kebutuhan sehari-hari tanpa harus membayar.

Maksudnya, jika hari ini warga Madinah boleh mengambil air di sumur secara gratis, karena hari ini sumur menjadi milik Usman, maka besoknya warga Madinah tidak bisa lagi mengambil air  secara gratis, karena hari itu sumur kembali menjadi milik si Yahudi. Begitu seterusnya.

Di sinilah kecerdikan Usman terbukti! Karena sehari sebelumnya masyarakat Madinah sudah menampung air secukupnya untuk keperluan dua hari, maka pada hari ini ketika sumur menjadi milik Yahudi tidak ada satupun warga Madinah yang membeli air di sumurnya Si Yahudi.

Karena situasi ini terus berulang, akhirnya si Yahudi tidak ada pendapatan lagi dari sumur dan merasa rugi, hingga akhirnya si Yahudi menjual separuh sumur yang menjadi haknya kepada Utsman bin Affan. SubhanAllah!

Sekali lagi di sini Usman menunjukkan kesalehan dan kebesaran jiwanya dengan membeli separuh sumur yang kedua dengan harga sama seperti harga yang pertama yaitu 20.000 dirham.

Padahal, secara hukum ekonomi sebenarnya sah-sah saja Utsman membeli separuh sumur yang kedua itu dengan harga yang murah! Toh si Yahudi juga sudah pasrah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun