kaekaha
kaekaha Wiraswasta

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Memadukan Keberkahan "Rumus Bagi Tiga" dan Konsistensi Kekeibo Untuk Sehatnya Finansial

19 Maret 2024   23:05 Diperbarui: 19 Maret 2024   23:16 1193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memadukan Keberkahan "Rumus Bagi Tiga" dan Konsistensi Kekeibo Untuk Sehatnya Finansial
Aktifitas Usaha Perdagangan di Pasar Terapung Banjarmasin | @kaekaha

Sejak 14 abad silam, Rasulullah SAW telah memberi kita umat manusia petunjuk aktual cara mengelola harta (keuangan) yang baik.

Petunjuk ini bisa kita temukan pada 2 hadis berbeda, yaitu

Cara mengelola harta (keuangan) yang baik adalah membaginya menjadi tiga bagian, sepertiga untuk sedekah, sepertiga untuk rumah tangga, dan sepertiga lagi untuk modal. (HR. Ahmad [2/296 no. 7928])

Sedangkan hadis versi kedua adalah dari hadits Muslim [8/222, 223], yang secara redaksional mempunyai sedikit perbedaan, meskipun esensinya tetap sama.

Di hadits versi kedua, pada redaksi "sepertiga harta untuk sedekah", diperinci/diperjelas menjadi "sepertiganya untuk orang miskin, peminta-minta, dan para perantau (ibnusabil)."

Karena konsep dasarnya adalah dibagi menjadi tiga, maka rumusan dasar mengelola harta (keuangan) yang bersumber dari Rasulullah SAW ini biasa disebut sebagai "Rumus Bagi Tiga".

Kalau diperhatikan, ada konsep keseimbangan yang adil dan sangat masuk akal dalam konsep "rumus bagi tiga" ini.

Selayaknya sebuah sistem segitiga tertutup yang ketiga elemennya saling terhubung dan saling memberi manfaat, menjadikan saling keterkaitan antara satu dengan elemen lainnya.

Bila salah satu elemen tidak aktif, maka sistem tidak bisa berjalan, bahkan bisa lumpuh total, hingga secara perlahan akan mematikan semua elemen. Subhanallah!

Insha Allah, dengan konsep keseimbangan yang adil ala "rumus bagi tiga" ini, kita bisa lebih mudah memposisikan harta sesuai pada proporsinya. Umumnya kalau sudah diposisi ini, apapun usahanya untuk menambah harta, akan membawa keberkahan dan tidak akan memudaratkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun