Kartika E.H.
Kartika E.H. Wiraswasta

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Pecel, Salad, dan Sandwich Beluntas Iftar Memories Saat Ngekos Dulu!

22 Maret 2024   22:40 Diperbarui: 22 Maret 2024   22:44 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pecel, Salad, dan Sandwich Beluntas Iftar Memories Saat Ngekos Dulu!
Kerupuk Pecel | @kaekaha

Secara tradisional, masyarakat di kampung saya di kaki Gunung Lawu sana meyakini, kalau daun beluntas ini sangat bermanfaat untuk terapi mengurangi bau badan. Benar tidaknya, sejauh ini memang belum ada penelitian yang memberi keterangan terkait hal itu.

Tapi, karena keyakinan komunal tersebut, akhirnya saya dan sepertinya kedua teman saya jadi terbiasa mengkonsumsi beluntas yang aroma langu-nya memang bisa menjadi mood booster untuk nafsu makan.

Hingga akhirnya, kelak kita semua mengetahui manfaat beluntas yang ternyata justeru jauh diatas ekspektasi kami, seperti menurunkan kadar kolesterol jahat, menurunkan resiko kanker alias antioksidan, mengontrol gula darah, mempercepat penyembuhan luka dan mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas. Kurang keren apa coba khasiat si beluntas?

Menariknya lagi buat kami, kami tidak perlu beli untuk mendapatkan berapapun beluntas untuk kami olah, meskipun untuk mendapatkannya kami harus ramban alias memetiknya dulu di pagar depan rumah kos-kosan kami.

Uniknya, ketika hari ini kami petik pucuk daun beluntas ini, besoknya sudah muncul tunas-tunas pucuk daun baru. Nah karena cepatnya daun muda tumbuh, sejak kami rutin mengkonsumsinya, pagar tanaman beluntas di depan rumah kos kami menjadi jauh lebih rapi dari sebelumnya!

Lhah ini kan yang namanya simbiosis mutualisme alias kerjasama yang sama-sama menguntungkan? Kita dapat bahan pangan selayaknya superfood gratis dalam keadaan hijau segar, sedangkan ibu kos mendapati pagar rumahnya selalu terjaga kerapihannya.

Selama bulan ramadhan, sebenarnya kami justeru jarang membuat menu berbuka, karena kami bertiga biasanya berbuka di masjid milik kantor Depag yang lokasinya hanya di sebelah kos-kosan kami. Enak to!

Kami mengolah makanan, biasanya justeru selepas tarawih dan untuk makan sahur. Sebagai sayurholic, kami jelas tidak akan pernah bisa meninggalkan sayur untuk menu kami, termasuk sayur beluntas.

Paling sering, karena relatif paling cepat juga proses mengolahnya, kami biasa mengolah daun beluntas untuk trancam, salad asli Indonesia yang dibuat dari sayuran mentah dan segar. Biasanya Minggu pagi atau pas libur kuliah, kami sering membuat menu ini.

Tapi selama bulan Ramadhan, jadwal Minggu pagi bisa nggak berlaku lagi! Kami biasa mengolah sekaligus menyantapnya selepas tarawih, bahkan saat sahur juga!

Rasa sambal kelapanya yang nagih dipadu dengan sayuran hijau segar yang teksturnya kriuk-kriuk menjadikan pengalaman kuliner kami dengan beluntas semakin tak terlupakan. Murah meriah dan sedapnya nggak kaleng-kaleng, palagi khasiat daun segarnya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun