Suparjo
Suparjo Penulis

Data Science Enthusiast | An Indie Author l Contributing Writer at www.agilnesia.id | Co-founder of www.terpelajar.com | Founder of KEBUN (Komunitas Edukasi Berbagi Untuk Negeri)

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Inovasi Pemasaran Ramadan 2024: Mengintip Tren Konsumen Terkini - Bagian 1

28 Maret 2024   00:05 Diperbarui: 28 Maret 2024   00:08 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi Pemasaran Ramadan 2024: Mengintip Tren Konsumen Terkini - Bagian 1
Sumber Gambar: thinkwithgoogle.com

Pada umumnya orang juga menonton konten video dalam berbagai format — baik yang panjang maupun pendek, dan beralih dengan lancar antara layar untuk mendapatkan lebih banyak dari apa yang mereka minati.

Studi Ipsos di Indonesia menemukan bahwa 67% dari semua responden survei berusia 18 hingga 44 tahun menemukan hal-hal menggunakan aplikasi video pendek, kemudian melanjutkan untuk menonton versi yang lebih panjang. Dan lebih dari 25 juta orang Indonesia menonton YouTube melalui TV terhubung, sementara 90% dari Gen Z adalah pengguna aktif YouTube Shorts.

Untuk diketahui bahwa Ipsos adalah sebuah perusahaan riset pasar global yang beroperasi di berbagai negara di seluruh dunia. Mereka menyediakan berbagai layanan riset pasar, termasuk survei opini publik, analisis perilaku konsumen, penelitian media, dan banyak lagi. Ipsos dikenal karena menyediakan data yang berkualitas dan analisis yang mendalam kepada klien mereka, yang meliputi perusahaan-perusahaan besar, pemerintah, organisasi nirlaba, dan lainnya.

Dengan pemahaman ini tentang beragam topik, layar, dan format konten "me time" yang menarik bagi orang Indonesia selama Ramadan, Anda dapat membuat kampanye yang sangat menarik bagi pelanggan.

Contoh utamanya adalah kampanye #TibaTibaTenang dari bank terkemuka di Indonesia, BCA, yang menampilkan Christine Hakim, seorang aktris Indonesia dengan daya tarik multi-generasi. Melalui cerita yang ceria namun dapat terkait, kampanye video tersebut menunjukkan bagaimana berbagai tugas Ramadan, mulai dari memenuhi Zakat hingga mengelola bonus Ramadan seseorang, dapat menimbulkan tantangan tak terduga bagi individu, tetapi BCA mobile menawarkan solusi lengkap dengan aplikasinya.

Untuk memperkuat pesannya, BCA menggunakan kemampuan membangun kampanye pemasaran yang serbaguna dari YouTube untuk membuat aset video yang menceritakan kisahnya dalam format yang panjang dan pendek. Mereka juga menggunakan kampanye jangkauan video (Video reach campaign) yang didukung kecerdasan buatan untuk memaksimalkan jangkauan konten video mereka secara efektif dan efisien. Kampanye tersebut berhasil menarik lebih dari 61 juta penonton dan BCA mobile tetap mempertahankan statusnya sebagai aplikasi pilihan untuk kebutuhan Ramadan bagi setiap orang.

Kampanye pemasaran BCA tersebut bisa dilihat melalui YouTube berikut:


2. Orang menggabungkan pengalaman online dengan aktivitas offline untuk "we time" selama Ramadan.

Ketika berbicara tentang menyambung kembali dengan orang-orang terkasih (reconnecting) selama Ramadan, menonton konten online bersama-sama, atau "nobar," singkatan dari "nonton bareng," telah menjadi kegiatan yang populer. Lonjakan lalu lintas harian YouTube selama periode ini sesuai dengan pertemuan offline puncak seperti makan sahur sebelum fajar dan makan malam berbuka (iftar) setelah berpuasa sehari penuh.

Rata-rata waktu menonton YouTube untuk pengguna di Indonesia selama periode 24 jam.

Sumber Gambar: thinkwithgoogle.com
Sumber Gambar: thinkwithgoogle.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun