Kang Marakara
Kang Marakara Wiraswasta

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Puisi | Menggapai Manisnya Ramadan

9 Mei 2019   04:40 Diperbarui: 9 Mei 2019   05:34 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi | Menggapai Manisnya Ramadan
Pixabay.com

Bagaimana aku akan merasakan manisnya ramadhan,bila di sudut sudut hatiku masih tersimpan,indahnya bayangan kemewahan,bangganya diri akan pujian sesama

Rasa lapar hanya jadi penghias siang,kan ku balas dengan segala hidangan ketika senja menjelang.siang ku kekang keinginan,malam ku manja manja hawa nafsu kehidupan

Aku tipu dunia,aku kelabui  barisan malaikat pencatat.aku merasa menang bersama nafsu serakah.ramadhan hanya ku jadikan bahan gurauan.aku lupa tuhan itu maha mengetahui lagi maha perkasa.

Bagan batu 9 mei 2019

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun