Pembagian Nafsu Manusia dalam Al-Qur'an
Dengan demikian, berdasarkan uraian tadi kiranya dapat kita simpulkan bahwa orang yang senantiasa berbuat zhalim terhadap diri mereka sendiri maupun kepada orang lain, inilah mereka yang menuruti nafsu ammaraah mereka. Sedangkan mereka yang terkadang berbuat taat dan terkadang berbuat kesalahan, yang mungkin saja masih seimbang antara perbuatan baik dan buruknya, antara kesalahan dan rasa penyesalannya, yang seimbang antara dosa dan taubatnya, maka keadaan inilah yang berpeluang memunculkan nafsu lawwamaah.
Selanjutnya, mereka yang senantiasa cenderung berbuat kebaikan dengan sebanyak-banyaknya sehingga amal kebaikan mereka semakin meningkat dari waktu ke waktu dengan diiringi sikap hidup yang tenang dalam menjalani setiap ujian dari Allah, maka mereka inilah yang termasuk dalam golongan orang yang memiliki nafsu muthmainnah.
Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita semua sehingga kita akan mampu menjadi hamba-Nya yang semakin meningkat kebaikannya dari waktu ke waktu serta menjadikan kita ke dalam golongan orang yang memiliki nafsu muthmainnah atau jiwa yang tenang tersebut. (*)