Penulis amatiran, ringan , dan sederhana. Penikmat sepeda harian. Icon Bersepeda itu Baik.
Cerita Ramadan di Waktu Kecil
Jika ingat petasan, ingat kejadian yang menimpa salah satu teman tetanggaku yang usainya lebih tua sedikit dari saya. Sebut saja namanya Eyi, satu ruas jari tengah dan jari manisnya terputus akibat menarik sekaligus satu bungkus petasan yang ditarik dengan tali sumbu di atas kepala, harusnya kan satu-satu.
Ketika buming lotre dengan hadiah telur asin, permen, mie instan, snack, dan sebagainya. Saat itu pun saya ikut-ikutan berjualan lotre yang pembelinya adalah sepupu, saudara atau teman tetangga. Ketika ada yang beli , senang rasanya, padahal belum tahu untung ruginya.
Namun setelah ada larangan oleh guru ngaji dan orang tua karena dinilai berbau judi, saya pun nurut tidak lagi jual atau beli lotre. Tapi beberapa teman masih ada yang melakukannya secara sembunyi-sembunyi.
Alun-Alun Bandung dan Bio Farma
Ada beberapa lagi icon Kota Bandung yang selalu kental dengan nuansa saat ramadan, yaitu Taman Alun-alun dan Halaman Bio Farma.
Kaum mileneal sekarang dipastkan tidak akan tahu bagaimana suasana Taman Alun-alun Bandung (AAB) yang sudah berusia ratusan tahun tersebut di era 70an sampai dengan 80an. Generasi tahun itu, beruntung masih merasakan bentuk alun-alun yang ada jembatan penghubung menuju ke Masjid Raya dan kedua menara masjid yang khas berwarna merah bata.
Bersama teman-teman tetangga sering ngabuburit ke AAB berjalan kaki dari rumah menyusuri jalan, gang serta pemukiman sepanjang kurang lebih 4 kilometer. Kalau sekarang mana ada yang mau jalan kaki sejauh itu dari rumah ke alun-alun.
Sementara Bio Farma, halaman depannya yang cukup luas berupa lapangan rumput hijau yang terawat selalu dijadikan tempat pelaksanaan salat I'ed sejak dulu yang diikuti oleh masyarakta sekitar Cihampelas, Sukajadi, Tamansari, Cipaganti dan sekitarnya.
Mencuri Buku